Tak Dibelikan Softlens, Pelajar Gantung Diri

Tak Dibelikan Softlens, Pelajar Gantung Diri
Tak Dibelikan Softlens, Pelajar Gantung Diri

jpnn.com - JAKARTA -  Softlens berujung maut. Itulah yang dialami Fransiskus seorang pelajar berusia 18 tahun. Dia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumahnya di Gang Fajar IV nomor 5, Kelurahan Kartini, Kecamatan Sawah Besar, Jakarta Pusat, Kamis (16/1) sekitar pukul 7.30 hanya karena permintaannya untuk dibelikan softlens tak dituruti.

Kasus ini kini ditangani Polsek Metropolitan Sawah Besar, Jakpus. "Korban diduga marah karena tak diberi uang oleh orangtua untuk membeli softlens," kata Kapolsek Sawah Besar Shinto Silitonga, Kamis (16/1). 

Berdasarkan informasi yang dikumpulkan JPNN.com, Fransiskus kali pertama ditemukan tewas menggantung oleh orang tuanya. Orang tua Fransiskus pun teriak lantaran kaget tak karuan melihat anaknya gantung diri. 

Warga yang mendengar teriakan itu langsung bergegas menolong Fransiskus dan ada yang melaporkan ke polisi. Polisi yang datang langsung memeriksa lokasi kejadian. Kini, korps baju cokelat itu menggelar olah tempat kejadian perkara untuk mendalami kematian Fransiskus. 

"Kami memeriksa saksi untuk menggali penyebab sebenarnya kematian ini," kata Shinto. Selain mengumpulkan barang bukti dan memeriksa saksi, polisi juga akan meminta visum et repertum pada tubuh korban untuk mengetahui penyebab kematian. 

Kini, jenazah Fransiskus sudah dibawa ke Rumah Sakit Husada, Jalan Mangga Besar Raya, Jakarta Pusat untuk ditangani lebih lanjut. (boy/jpnn)


JAKARTA -  Softlens berujung maut. Itulah yang dialami Fransiskus seorang pelajar berusia 18 tahun. Dia nekat mengakhiri hidupnya dengan cara


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News