Tak Diprioritaskan dalam Program Vaksinasi, Ibu hamil di Indonesia Berisiko Meninggal Karena COVID-19
Dia mengatakan banyak perempuan hamil tidak mendapat perawatan penting di saat sistem kekebalan tubuh mereka justru sedang terganggu.
Menurut penelitian yang dilakukannya, 52 persen perempuan hamil yang meninggal karena COVID-19 selama setahun terakhir tidak menunjukkan gejala.
"Itu sangat mengkhawatirkan," katanya, seraya menambahkan kurangnya peraturan pemerintah tentang vaksin.
"Kita harus memasukkan ibu hamil, dan ibu yang sedang menyusui dalam daftar prioritas vaksinasi, dan kemudian memberikan layanan ini lebih dekat kepada para perempuan," katanya.
Ancaman varian Delta
Almarhumah dr Gesti diterima untuk mengambil spesialis anestesiologi di Universitas Airlangga, Surabaya pada bulan Januari, sebelum mengetahui jika dia sedang hamil.
Suaminya, yang dinikahinya pada 2019, pindah dari Jakarta untuk mendukung mimpinya menjadi dokter spesialis.
Sang suami mengatakan istrinya sangat cerdas, bahkan sempat loncat dua tahun di sekolah menengah.
"Dia sangat berdedikasi untuk keluarga, untuk kuliah, untuk pekerjaannya," kata Sunni.
Mendiang dr Gesti meninggalkan suami, putrinya berusia 1,5 tahun, dan bayi laki-laki yang baru dilahirkannya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata