Tak Diprioritaskan dalam Program Vaksinasi, Ibu hamil di Indonesia Berisiko Meninggal Karena COVID-19
Sabahat dr Gesti, Ida Fahmi Hidayati, mengatakan dia sebelumnya sangat optimistis dr Gesti sembuh.
"Saat Gesti sakit, saya sangat optimistis dia akan sembuh, karena Gesti orangnya kuat dan setahu saya dia jarang sakit," ujar Ida kepada ABC.
"Dia itu orangnya sangat tangguh, ramah, dan aktif," katanya.
'Bayangan kehilangan bayi sangat menakutkan'
Sementara itu Indiana Alawasilah, seorang ibu tiga anak berusia 33 tahun dari Bandung, dinyatakan positif COVID tahun lalu selama masa akhir kehamilannya.
Dia menjalani isolasi mandiri selama 50 hari sebelum diizinkan menemui dokter kandungan.
"Saya khawatir tentang bayi dalam kandungan dan pikiran kehilangan bayi itu sangat menakutkan," katanya.
Suaminya dan dua putri mereka juga telah dinyatakan positif.
Sementara suaminya telah pulih, dia mengatakan dirinya terus-menerus khawatir kehilangan suaminya, karena gejalanya parah.
Mendiang dr Gesti meninggalkan suami, putrinya berusia 1,5 tahun, dan bayi laki-laki yang baru dilahirkannya
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata