Tak Disangka, Puncak Arus Mudik Melalui Pelabuhan Belawan di Luar Prediksi
Selama periode tersebut, Kementerian Perhubungan memberikan dispensasi bagi KM Kelud untuk menambah kapasitas maksimal dari normal 2.607 penumpang menjadi 3.741 penumpang.
Sedangkan untuk KM Dorolonda, jumlah penumpang maksimalnya menjadi 3.141 orang dari 2.155 orang pada masa reguler.
Biwa menegaskan, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang, Pelni menyediakan beragam fasilitas di kapal mulai dari poliklinik, kafetaria hingga "safety box" untuk barang penumpang.
Selain itu, Pelni yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut juga menyiagakan personel TNI AL di kapal.
"Terkait kendala sejauh ini nyaris tidak ada," kata Biwa.
Menurut dia, yang menjadi tantangan selama masa mudik adalah waktu bersih-bersih kapal yang membuat keberangkatan kapal beberapa kali lebih lama dari jadwal.
Hal itu lantaran banyaknya penumpang dan frekuensi berlayar yang tinggi. Belum lagi ada tantangan lain seperti kondisi cuaca dan gelombang laut.
"Karena penumpang banyak, butuh upaya ekstra untuk membersihkan kapal begitu berlabuh. Terkadang ada juga faktor lain seperti cuaca yang membuat keberangkatan atau ketibaan kapal sempat terlambat," tutur Biwa.
Puncak arus mudik dengan KM Kelud di Medan, yang merupakan waktu turunnya penumpang di Pelabuhan Belawan pada Senin ini terjadi di luar prediksi.
- Pastikan Kenyamanan Penumpang saat Liburan Nataru, Kapal PELNI Jalani Uji Petik
- Ciptakan Lingkungan Kerja yang Fun, Srikandi PELNI Gelar Seminar Kesehatan Mental
- Antusiasme Mudik Gratis Tinggi, Pemprov Jateng Upayakan Tambah Kuota di Idulfitri 2025
- KPK Sebut Kasus Korupsi di PT Jasindo Lebih dari 1, Ada dengan PT Pelni, Hmm
- Jasa Raharja Raih Penghargaan Kolaborasi Aktif Pengamanan Arus Mudik dan Arus Balik
- Kebakaran KM Umsini di Makassar, Pelni: Tidak Ada Korban Jiwa