Tak Disangka, Puncak Arus Mudik Melalui Pelabuhan Belawan di Luar Prediksi

Tak Disangka, Puncak Arus Mudik Melalui Pelabuhan Belawan di Luar Prediksi
Kapal Pelni KM Kelud (kanan) bersandar di Pelabuhan Belawan, Medan. Foto: ANTARA/Fransisco Carolio

Selama periode tersebut, Kementerian Perhubungan memberikan dispensasi bagi KM Kelud untuk menambah kapasitas maksimal dari normal 2.607 penumpang menjadi 3.741 penumpang.

Sedangkan untuk KM Dorolonda, jumlah penumpang maksimalnya menjadi 3.141 orang dari 2.155 orang pada masa reguler.

Biwa menegaskan, untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi para penumpang, Pelni menyediakan beragam fasilitas di kapal mulai dari poliklinik, kafetaria hingga "safety box" untuk barang penumpang.

Selain itu, Pelni yang bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut juga menyiagakan personel TNI AL di kapal.

"Terkait kendala sejauh ini nyaris tidak ada," kata Biwa.

Menurut dia, yang menjadi tantangan selama masa mudik adalah waktu bersih-bersih kapal yang membuat keberangkatan kapal beberapa kali lebih lama dari jadwal.

Hal itu lantaran banyaknya penumpang dan frekuensi berlayar yang tinggi. Belum lagi ada tantangan lain seperti kondisi cuaca dan gelombang laut.

"Karena penumpang banyak, butuh upaya ekstra untuk membersihkan kapal begitu berlabuh. Terkadang ada juga faktor lain seperti cuaca yang membuat keberangkatan atau ketibaan kapal sempat terlambat," tutur Biwa.

Puncak arus mudik dengan KM Kelud di Medan, yang merupakan waktu turunnya penumpang di Pelabuhan Belawan pada Senin ini terjadi di luar prediksi.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News