Tak Disiplin, Rawan Tendang

Tak Disiplin, Rawan Tendang
Alfred Riedl dan Wolfgang Pikal. Foto: dok.JPNN

"Bukan cuma skill, attitude pemain, sikap mereka, juga menjadi perhitungan. Tidak mudah masuk timnas, karena juga masih panjang sampai AFF akhir tahun nanti. Bisa berganti-ganti," tuturnya melalui pesan singkat.

Sementara itu, salah satu pemain senior, Firman Utina menjelaskan jika dirinya mengakui kedisiplinan dan ketegasan dari Riedl. Sedari awal masuk dipanggil Timnas, semua pemain sudah diwanti-wanti oleh Riedl.

"Yang pertama diomongkan selalu masalah masuk Timnas karena ingin, bukan karena terpaksa. Jika takut disalahkan karena tidak memenuhi panggilan, dia bilang silahkan out," ujar Firman.

Selain itu, kedisiplinan juga menjadi hal yang sangat ditekankan oleh pelatih 64 tahun tersebut. Firman mencontohkan dengan tepat dan tidaknya dalam waktu latihan. Riedl tak mempermasalahkan pemain mau istirahat jam berapa, mau kemana, yang terpenting saat latihan, pemain tidak telat dan tidak angin-anginan dalam berlatih.

Jika pemain itu datang telat sekali dalam latihan, peringatan datang. Tapi kalau sampai terulang dua kali, Firman menyebut tak segan-segan Riedl langsung mencoret pemain tersebut.

Pada 2011 , Riedl pernah mencoret Vendri Mofu dari Timnas U-23 Pra Olimpiade 2012 karena tidak mengikuti latihan pada Januari 2011. Satu bulan berikutnya, Titus Bonai (Tibo) juga melakukan tindakan indisipliner, dan tidak mengikuti latihan bersama pun dicoret. Oktovianus Maniani yang tak disiplin pun, tak lepas dicoret oleh dia.

Di Piala AFF 2010, Riedl juga memberlakukan hal yang sama terhadap para pemain senior. Saat itu, pemain yang sedang bersinar dan cukup berkualitas, Boaz Salossa dicoret olehnya karena telat bergabung dengan pemusatan latihan. (aam)

 

TERLEPAS dari apapun hasil uji coba kontra Andora, pelatih Timnas Indonesia, Alfred Riedl, menegaskan bahwa tur ke Spanyol ini merupakan awal persiapan


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News