Tak Etis Jika Menteri KIB-II Bahas Gaji Sendiri
jpnn.com - JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo melontarkan kritik terhadap wacana Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT) terkait rencana menaikkan gaji menteri tahun 2015 mendatang.
Idealnya, kata pria yang akrab disaapa Bamsoet itu, besar kecilnya gaji menteri diputuskan oleh pemerintah baru. Pemerintahan presiden SBY dan para menteri Kabinet Indonesia bersatu (KIB)-II sebaiknya tidak membuat keputusan yang berkait dengan gaji mereka.
"Tidak etis mengingat masa bhakti KIB-II akan berakhir dalam hitungan hari. Apa yang dikemukakan oleh Menko Perekonomian Chaerul Tanjung cukup ditanggapi sebagai usulan saja. Apakah usul itu akan diterima atau tidak, biarlah pemerintah baru yang menanggapinya," kata Bamsoet melalui pesan singkat, Sabtu (16/8).
Lagi pula, Anggota Komisi III DPR itu tak yakin Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan KIB-II yang akan demisioner berani bertindak gegabah menaikkan gaji menteri. Kalaupun sudah satu dekade gaji menteri tidak pernah naik, katanya, harus dikembalikan kepada presiden.
"Sebagaimana lazimnya, gaji naik kalau perekonomian bertumbuh dan kinerja menteri memuaskan. Kalau memang ingin naik gaji, para menteri mestinya berembuk dan mengajukan usulan ke presiden untuk dipertimbangkan," jelasnya.
Bamsoet memprediksi jika pemerintah baru akan mempunyai kebijakan khusus mengenai reward and punishment untuk para menteri. Oleh karena itu, persoalan dan kebijakan mengenai gaji menteri sebaiknya dirumuskan oleh pemerintah baru. (Fat/jpnn)
JAKARTA - Politikus Partai Golkar Bambang Soesatyo melontarkan kritik terhadap wacana Menteri Koordinator Perekonomian Chairul Tanjung (CT) terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Polsek Tambusai Utara Ajak Warga di Desa Tanjung Medan Ciptakan Pilkada Damai
- AQUA dan DMI Berangkatkan Umrah bagi Khadimatul Masjid dari Enam Provinsi
- KPK Incar Pejabat BPK yang Terlibat di Kasus Korupsi Kemenhub
- PPPK Minta Regulasi Mutasi, Relokasi, dan TPP Rp 2 Juta, Berlebihankah?
- Santri Diajak Proaktif Melawan Judi Online Lewat Kampanye di Digital
- Gagal di Kasus Timah, Kejagung Jangan Cari Pengalihan Isu dengan Menumbalkan Polri