Tak Hadiri KTT OKI, Raja Salman Bilang Begini Soal Yerusalem
jpnn.com, RIYADH - Raja Arab Saudi Salman bin Abdulazis Al Saud tak menghadiri KTT OKI di Istanbul, Turki. Meski begitu, dia tak mau kalah dari para kepala negara yang sibuk membicarakan nasib Palestina di forum tersebut.
Untuk kali pertama setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump menyatakan kalau Yerusalem adalah ibu kota Israel, Raja Salman memberikan komentarnya. Dia menyampaikan pernyataan sikap di depan Dewan Konsultatif Kerajaan di Riyadh, Arab Saudi, Rabu (13/12).
Seperti para kepala negara di KTT OKI, Raja Salman juga menepis pernyataan sepihak Trump. Menurutnya, Palestina punya hak atas wilayah Yerusalem Timur yang kini diduduki Israel.
Raja Salman pun berpendapat bahwa Palestina berhak menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota mereka.
”Kerajaan telah meminta solusi politik untuk menyelesaikan krisis regional, yang terpenting adalah masalah Palestina dan pemulihan hak-hak sah orang-orang Palestina, termasuk hak untuk mendirikan negara merdeka mereka dengan Yerusalem timur sebagai ibu kotanya,” tegas Raja Salman.
Seperti diberitakan, hari pertama KTT OKI menghasilkan komunike berisi 23 poin. Salah satu dari poin tersebut adalah deklarasi dukungan untuk menjadikan Yerusalem Timur sebagai ibu kota Palestina.
Poin penting lainnya, OKI meminta semua negara di dunia untuk tidak mendukung keputusan Amerika Serikat yang mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Sementara itu, Sekjen OKI diberi mandat untuk menggalang dukungan atas cita-cita Palestina.
Meski absen di KTT OKI, Raja Salman tak mau ketinggalan menyatakan sikapnya soal Palestina dan klaim Yerusalem ibu kota Israel
- Pertamina Eco RunFest 2024 Beri Dampak Positif, Mulai Lingkungan hingga Ekonomi
- Pertamina Eco RunFest Salurkan Donasi Kemanusiaan untuk Palestina, Sebegini Nominalnya
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata