Tak hanya Siswa, Kakek Syarif Pernah Cabuli Guru
jpnn.com - SURABAYA – Setelah ditangkap polisi, M. Sarif Ali (60), warga Gunungsari, Surabaya, dipastikan kehilangan pekerjaannya. Terungkapnya kasus pencabulan itu membuat dia dikeluarkan dari SDN Simokerto VIII, tempatnya mengajar.
“Kami akan segera mengeluarkan Pak Ali dari sekolah,” ungkap Kepala SDN Simokerto Peni Kapsah kepada Radar Surabaya (JPNN grup) kemarin (3/6).
Dia menjelaskan bahwa Ali berstatus guru pembantu di sekolah tersebut. Sejak pensiun tahun lalu, dia ditunjuk sebagai guru pembantu di sekolah tersebut. Dia hanya diminta untuk mengajar dua semester. “Akhir semester ini Pak Ali terakhir mengajar di sini,” imbuhnya.
Meskipun demikian, Peni sudah mengetahui gelagat aneh Ali ketika awal masuk sebagai guru bantu di sekolah tersebut. Sebab, dia pernah menggelitik, merangkul, hingga yang paling parah meremas buah dada salah seorang guru. Namun, waktu itu, dia tidak ditindak.
“Ada guru yang pernah lapor bahwa dadanya diremas,” ungkapnya.
Di sisi lain, polisi terus menyelidiki kasus pencabulan tersebut. Penyelidikan diarahkan pada motif perbuatan cabul guru agama itu kepada para siswinya. Berdasar hasil pemeriksaan penyidik Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satuan Reserse Kriminal (Satreskrim) Polrestabes Surabaya, kehidupan pelaku dalam berumah tangga sebetulnya tidak menghadapi persoalan.
Dia punya istri serta dikaruniai empat anak dan beberapa cucu. “Kehidupan keluarganya normal. Pelaku juga punya istri dan kebutuhan biologisnya terpenuhi. Tidak ada persoalan,” kata Kanit PPA Satreskrim Polrestabes Surabaya AKP Suratmi kemarin.
Sarif mengaku normal seperti laki-laki pada umumnya. Namun, dia belum berterus terang soal alasannya mencabuli siswinya. Perbuatannya tergolong nekat. Dia berbuat cabul dengan sadar dan disaksikan para siswa lainnya di kelas. Karena itu, polisi akan membawa dia ke psikiater untuk memastikan kondisi kejiwaannya, apakah ada kelainan seks, kelainan jiwa, atau tidak.
SURABAYA – Setelah ditangkap polisi, M. Sarif Ali (60), warga Gunungsari, Surabaya, dipastikan kehilangan pekerjaannya. Terungkapnya kasus
- Begini Analisa Reza Indragiri Soal Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Kabagops Polres Solok Selatan Tembak Kasat Reskrim yang Usut Tambang Liar, IPW Bilang Begini
- Kompolnas Sebut Polda Sumbar Harus Ungkap Fakta Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan
- Calon Bupati Biak Numfor Jadi Tersangka Pelecehan Seksual Sesama Jenis
- Kabagops Polres Solok Selatan Langsung Serahkan Diri Seusai Tembak Mati Kasat Reskrim
- Guru PPPK di Karanganyar Makin Nelangsa, Hasil Visum Tidak Bisa Dilihat, Pemerkosa Wara-wiri