Tak Hanya Tim Medis, Petani dan penyuluh juga Pejuang Lawan COVID-19
Lebih lanjut Dedi menyampaikan, saat ini akan banyak tantangan-tantangan baru yang harus bisa dihadapi dan diadaptasi oleh masyarakat, tak terkecuali penyuluh dan petani. Untuk itu, ia meminta kepada para pelaku utama dan pelaku usaha ini agar mengikuti manfaatkan perkembangan teknologi.
“Sekarang penyuluh dalam memberikan penyuluhan sudah bisa menggunakan sistem online, video conference, Petani menggarap lahan menggunakan mekanisasi Alsintan, Petani milenial menjadi start up pertanian, menggunakan metode distribusi yang kekinian bahkan meraup omzet hingga puluhan dan ratusan juta. Ini yang dimaksud Pertanian Maju Mandiri dan Modern. Apalagi ditengah masa COVID-19 seperti ini, semua peluang ada di sektor Pertanian. Semua bisa produktif karena Pertanian tidak boleh berhenti”, tuturnya. (ikl/jpnn)
Di masa pandemi COVID-19, penyulu dan petani masih bersemangat meningkatkan kinerjanya.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Soal Rancangan Permenkes, APTI: Petani Bakal Kesulitan Menjual Tembakau
- Yayasan GSN dan PT Atthaya Teken MoU soal Bantuan Pupuk untuk Petani Miskin
- BRI Life Beri Perlindungan Asuransi Mikro Bagi 35.224 Petani & UMKM di Jawa Barat
- Rembuk Tani jadi Cara Pupuk Indonesia Penuhi Kebutuhan Petani Sragen
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan