Tak Harus Merah Saat Imlek
Selasa, 08 Januari 2019 – 13:03 WIB
jpnn.com, SURABAYA - Selama ini nuansa tahun baru Imlek selalu identik dengan warna merah. Mulai pernak-perniknya hingga gaun yang dipakai saat perayaan. Namun, desainer baju anak Michelle Wijoyo punya gaya sendiri. Dalam menyambut Chinese New Year (CNY) pada Februari mendatang, dia membuat 12 desain baru.
Meski banyak orang berdarah Tiongkok yang mempunyai kepercayaan untuk memakai baju baru berwarna merah saat perayaan CNY, dia menganggap itu adalah kepercayaan orang-orang zaman dulu. ''Karena yang penting saat perayaan Imlek sebenarnya adalah baju baru. Dulu memang harus merah dan harus yang berkerah tinggi. Tapi, semakin ke sini warna bebas juga boleh,'' jelasnya saat ditemui di lobi Anderson Tower kemarin.
Baca Juga:
Ada lagi gaun bergaya simple A line berwarna kuning muda dengan sentuhan potongan bunga sakura tiga dimensi. Ditambah kerah tinggi, potongan garis (bisban), dan kancing bulat-bulat khas baju Tiongkok. ''Jadi, seperti ini yang saya maksud dengan modern chinese new year. Khas Tiongkoknya dapet, tapi model bajunya juga tetap kekinian. Ibaratnya gaya cheongsam yang dimodernkan,'' sambungnya.
Untuk bahan, Michelle lebih memilih memadupadankan kain tile, jacquard, silk taffeta, dan organza. ''Lalu, dikombinasikan dengan 3D embroidery, mutiara beading, sama kristal-kristal. Pokoknya dengan desain simpel ini saya cuma main di motif,'' sambungnya. (ama/c19/any)
Baca Juga:
Untuk bahan, Michelle lebih memilih memadupadankan kain tile, jacquard, silk taffeta, dan organza
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Imlek 2575, Bank Mandiri Ajak Nasabah dan Mitra Rayakan Tahun Naga Kayu
- Hadir Perayaan Imlek, Gibran Semeja dengan Veronica Tan
- Ucapkan Gong Xi Fat Chai di Cin Te Yen, Ganjar Kenang Jasa Gus Dur bagi Imlek
- Little Dragon
- Capres Ganjar Pranowo Bersama Darmadi Durianto Sambut Perayaan Imlek di Empurau Jakarta
- Pesan Khusus Menag Yaqut untuk Umat Konghucu, Ada Soal Pemilu 2024