Tak Hemat Energi, Jadi Catatan Khusus
Rabu, 27 Juli 2011 – 07:29 WIB
Hatta menjelaskan, setiap kementerian dan lembaga memiliki gugus tugas di bawah sekretaris jenderal dan biro umum masing-masing. Gugus tugas itulah yang memantau gerakan penghematan. Sebulan sekali hasil pemantauan dilaporkan kepada Menteri ESDM Darwin Zahedy Saleh sebagai ketua harian dan Hatta sebagai ketua gerakan penghematan.
Baca Juga:
Selanjutnya dilaporkan kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono tiga bulan sekali. "Akan diumumkan kementerian dan provinsi mana yang boros dan mana yang hemat," kata Hatta.
Penghematan itu, menurut Hatta, tidak sulit dilakukan jika sudah dibudayakan. "Misalnya, mematikan lampu ketika keluar ruangan, AC 22 derajat disetel menjadi 25 derajat karena toh tidak mengganggu kenyamanan. Kemudian, menggunakan batik sebagai pengganti jas yang tebal. Di negara maju seperti Amerika dan Jepang, budaya hemat itu dijalankan," jelas Hatta.
Dalam gerakan tersebut, Hatta meminta instansi pemerintah menjadi pelopor. Setiap kementerian dan lembaga diharapkan mengimbau keluarga untuk melakukan penghematan juga. Dengan demikian, masyarakat luas akan mencontoh dan mengikuti sehingga kebiasaan itu bisa menjadi budaya. "Hemat itu kan budaya yang baik," kata Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut.
JAKARTA - Gerakan penghematan energi terus digaungkan pemerintah. Tahun ini pemerintah menargetkan penghematan listrik sebesar 27 persen dan bahan
BERITA TERKAIT
- Kunjungi Desa Tertinggal di Serang, Mendes PDT Yandri Susanto Mengaku Miris
- Meccaya Resmi Luncurkan 88 Acne Cream & Sarijel
- SheTrades Buka Peluang Pengusaha Perempuan RI Go International
- TDN Hadir di Purwokerto, Wujud Komitmen Penuhi Kebutuhan Daging Masyarakat
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia