Tak Heran Polisi Terlibat Pemerasan
Sabtu, 01 Juni 2013 – 00:01 WIB
JAKARTA - Terungkapnya kasus penculikan dan pemerasan terhadap dua Warga Negara Malaysia (WN) yang melibatkan oknum anggota polisi di Polda Kepri dinilai bukan hal mengagetkan. Sebab, peristiwa serupa sebenarnya juga terjadi di daerah lain. “Hal ini terjadi akibat tidak adanya pengawasan maksimal dari atasan dan lemahnya pengawasan di internal polisi. Di sisi lain sanksi terhadap polisi-polisi bermasalah selalu tidak tegas. Hal inilah yang membuat kasus-kasus kriminal yang melibatkan polisi selalu berulang,” lanjutnya.
“Apa yang dilakukan empat polisi di wilayah Polda Kepri itu memang tidak bisa digeneralisasi bahwa seluruh anggota Polri seperti itu. Tapi gejala ini memang merebak dan makin mengkhawatirkan,” ungkap Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane, kepada JPNN di Jakarta, Jumat (31/5).
Menurutnya, aksi-aksi kriminal yang dilakukan oknum polisi terus terjadi di berbagai daerah. Neta menduga hal itu kian marak karena lemahnya pengawasan di internal kepolisian. Sayangnya, kata Neta, kondisi itu diperparah dengan tidak tegasnya sanksi yang dijatuhkan kepada oknum polisi nakal.
Baca Juga:
JAKARTA - Terungkapnya kasus penculikan dan pemerasan terhadap dua Warga Negara Malaysia (WN) yang melibatkan oknum anggota polisi di Polda Kepri
BERITA TERKAIT
- Pj Gubernur PBD Ingatkan ASN Agar Tidak Bermental Seperti Bos yang Minta Dilayani
- Sampaikan Orasi Ilmiah di Untirta, Mendes PDT Minta Sarjana Balik ke Desa
- Prabowo Tegaskan Indonesia Mendukung Perdagangan Terbuka dan Adil
- Mentras Iftitah Bersilaturahmi ke Eks Mentrans AM Hendropriyono
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah