Tak Hiraukan Tekanan, PM Thailand Tolak Mundur
Sabtu, 18 Oktober 2008 – 13:52 WIB
BANGKOK - Dua pekan pascainsiden berdarah yang dikenang sebagai Oktober Kelabu, desakan agar Perdana Menteri (PM) Thailand Somchai Wongsawat mundur makin kuat. Menyusul sentilan KSAD Jenderal Anupong Paochinda pada Kamis (16/10), ribuan warga membanjiri jalanan Kota Bangkok dan memaksa mantan hakim itu lengser kemarin (17/10). "Sebagai PM, saya mewakili sebuah pemerintahan yang dibentuk secara demokratis. Karena itu, saya wajib mendengarkan opini dari seluruh sektor yang ada sebelum mengambil keputusan," urainya yang menanggapi komentar Anupong. Kamis (16/10) pimpinan tertinggi AD Thailand itu memang menyarankan Somchai segera mundur untuk mempertanggungjawabkan kebijakannya yang berbuah konflik.
Namun, adik ipar mantan PM Thaksin Shinawatra tersebut bersikeras bertahan. "Pemerintah tidak bisa begitu saja meninggalkan tugas dan tanggung jawabnya," tegas politikus Partai Kekuatan Rakyat (PPP) itu.
Apalagi, imbuh dia, di jumpa pers di Bangkok kemarin, ada tiga agenda penting yang harus dilaksanakan. Salah satunya, menjadi tuan rumah pertemuan regional akhir tahun ini. Somchai juga menjelaskan, keputusan bertahan itu diambil demi kepentingan negara. Sebab, mundur atau tidaknya dia sebagai kepala pemerintahan akan sangat bergantung pada kepentingan nasional, bukan kepentingan satu atau dua pihak saja. Karena itu, dia mengaku kecewa dengan sindiran Anupong yang disebutnya sebagai opini pribadi.
Baca Juga:
BANGKOK - Dua pekan pascainsiden berdarah yang dikenang sebagai Oktober Kelabu, desakan agar Perdana Menteri (PM) Thailand Somchai Wongsawat mundur
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer