Tak Hiraukan Tekanan, PM Thailand Tolak Mundur
Sabtu, 18 Oktober 2008 – 13:52 WIB
Sementara itu, Aliansi Rakyat untuk Demokrasi (PAD) kembali menggalang kekuatan masyarakat guna melancarkan protes. Mengusung buku dan CD berisi foto-foto bentrok Oktober Kelabu, PAD dan para pendukungnya menduduki Bangkok. "Kebenaran akan mengungkap bahwa pemerintah tidak memiliki hak untuk memimpin negara," papar pimpinan PAD Somsak Kosaisuk.
Dia menambahkan, pemerintahan Somchai sudah menganggap PAD dan rakyat sebagai musuh. "Karena itu, mereka memerintah polisi membunuh para pengunjuk rasa pada peristiwa 7 Oktober itu," lanjutnya.
Untuk menunjukkan simpati dan duka mereka atas kematian dua warga sipil dalam insiden 7 Oktober tersebut, para pendemo mengenakan pakaian serbahitam. Sebagian di antara mereka juga memakai pakaian kuning sebagai wujud kesetiaan pada raja.(AP/AFP/hep/ttg)
BANGKOK - Dua pekan pascainsiden berdarah yang dikenang sebagai Oktober Kelabu, desakan agar Perdana Menteri (PM) Thailand Somchai Wongsawat mundur
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer