Tak Ideal Jika Australia Tak Bisa Penuhi Kuota Eskpor Sapi ke Indonesia
Menteri Industri Primer negara bagian Northern Territory (NT) Willem Westra Van Holthe menyatakan tidak ideal jika Australia tidak bisa memenuhi kuota ekspor sapi sebesar 200 ribu ekor yang diizinkan Pemerintah Indonesia untuk Kuartal IV 2015.
Saat ini sejumlah pihak mengemukakan kekhawatiran jika kuota tersebut akan terpenuhi hingga akhir Desember mendatang.
Apalagi, saat ini terjadi kenaikan harga sapi ekspor di Australia Utara, dan pekan lalu ada yang mencapai 3,50 dollar/kg (sekitar Rp 35 ribu/kg).
Harga tertinggi sapi ekspor ke Indonesia untuk Kuartal IV ini sebelumnya adalah 3,40 dollar/kg.
Stuart Kemp dari Northern Territory Livestock Exporters Association (Asosiasi Eksportir Ternak NT), mengatakan tidak biasanya harga sapi jenis Brahman mengalahkan harga sapi jenis Angus.
"Sulit dipercaya sapi Brahman yang biasanya dipandang lebih rendah dibandingkan sepupunya sapi Angus, bisa lebih mahal harganya," katanya.
Kemp menjelaskan, tingginya permintaan sebesar 200 ribu dari pasar Indonesia hingga akhir tahun ini, mungkin tidak bisa terpenuhi seluruhnya.
"Tampaknya makin sulit," kata Kemp.
Menteri Industri Primer negara bagian Northern Territory (NT) Willem Westra Van Holthe menyatakan tidak ideal jika Australia tidak bisa memenuhi
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata