Tak Ideal Jika Australia Tak Bisa Penuhi Kuota Eskpor Sapi ke Indonesia

Menteri Van Holthe mengatakan, jika hal itu terjadi, maka situasinya tidak ideal, namun dia menepis kemungkinan akan terjadi isu diplomatik dengan Indonesia.
"Saya kira tidak sampai sejauh itu dampaknya," katanya kepada ABC.
"Menurut saya, situasi saat ini menggambarkan bahwa kita perlu memiliki kontrak jangka panjang dalam produksi ternak. Ini yang kita bicarakan dengan pihak Indonesia selama ini," katanya.
Menteri Van Holthe menambahkan, sistem kontrak jangka panjang akan mengurangi tekanan terhadap produksi ternak sapi eskpor ke Indonesia, yang selama ini bergantung pada sistem kuota tiga bulanan.
Dia berharap kesepakatan untuk memberlakukan kuota tahunan ekspor sapi Australia ke Indonesia bisa terwujudkan.
Terjadinya kenaikan harga sapi ekspor saat ini menandai bangkitnya kembali industri sapi ekspor Australia setelah lumpuh akibat kebijakan Pemerintah Australia sendiri menghentikan ekspor sapi di tahun 2011.
Sejumlah peternakan di Australia yang nyaris bangkrut kini menjadi incaran kalangan investor termasuk dari luar negeri.
Pengusaha Brett Blundy adalah salah seorang yang kini mengincar dua peternakan di kawasan Barkly, NT. Sebelumnya dia telah memiliki peternakan di Beetaloo dan Mungabroom.
Menteri Industri Primer negara bagian Northern Territory (NT) Willem Westra Van Holthe menyatakan tidak ideal jika Australia tidak bisa memenuhi
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia