Tak Ikut Penataran, Diadukan ke Dewan
Jumat, 15 Oktober 2010 – 03:18 WIB
JAKARTA -- Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri) segera merealisasikan rencananya untuk menggelar orientasi atau penataran para bupati dan walikota terpilih hasil pilkada 2010. Dijadwalkan, acara ini akan mulai digelar pada 18 oktober 2010 di Gedung Badan Pendidikan dan Latihan (Diklat) Kemdagri, Jalan Taman Makam Pahlawan, Jakarta Selatan. Dijelaskan, materi yang akan disampaikan antara lain mengenai pemahaman berbangsa dan bernegara, demokrasi, hubungan pusat-daerah, etika pemerintahan, dn pemberantasan KKN. Dihadirkan pembicara antara lain dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Mabes Polri, Inspektorat Jenderal (Itjen) Kemdagri, Badan Pemeriksa Keuangan (BPK), Lembaga Administrasi Negara (LAN), dan tokoh-tokoh nasional lainnya.
Hingga kemarin (14/10) sudah terdaftar 60 bupati dan walikota yang siap mengikuti acara yang dibiayai APBN itu. Kepala Badan Diklat Kemdagri, Tarmizi A Karim menjelaskan, para bupati/walikota itu akan mengikuti orientasi selama dua minggu, yang dibagi dalam dua kelas penuh yang masing-masing diisi 30 peserta.
Baca Juga:
Tarmizi menjelaskan, tujuan dari acara ini adalah untuk memberikan pemahaman kepada para bupati/walikota yang baru saja terpilih, agar lebih paham mengenai seluk-beluk kepemerintahan. "Karena latar belakang mereka variasi, heterogen, maka diharapkan nantinya saat memimpin daerahnya, bisa optimal. Ini lebih untuk penguatan kompetensi," terang Tarmizi kepada wartawan di Jakarta, Kamis (14/10). Saat memberikan keterangan, dia didampingi Kepala Pusat Penerangan (Kapuspen) Kemdagri, Raydonnyzar Moenek.
Baca Juga:
JAKARTA -- Kementrian Dalam Negeri (Kemdagri) segera merealisasikan rencananya untuk menggelar orientasi atau penataran para bupati dan walikota
BERITA TERKAIT
- BPMK Lanny Jaya Diduga Potong Dana Rp 100 juta dari 354 Kampung
- Kipin Meraih Penghargaan Utama di Temasek Foundation Education Challenge
- Sri Mulyani: Setiap Guru adalah Pahlawan yang Berkontribusi Besar bagi Kemajuan Indonesia
- Kerugian Negara Hanya Bisa Diperiksa BPK, Ahli: Menjerat Swasta di Kasus PT Timah Terlalu Dipaksakan
- Amplop Berlogo Rohidin Mersyah-Meriani Ikut Disita KPK, Alamak
- Tersangka Polisi Tembak Polisi di Solok Selatan Bakal Dijerat Pasal Berlapis