Tak Ingin ada Warga Terdampak PHK, Bupati Bojonegoro Berharap Pemerintah Pusat Bisa Lebih Bijak
jpnn.com, BOJONEGORO - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bojonegoro berharap agar pemerintah pusat lebih memperhatikan penyerapan tenaga kerja di daerah saat akan menerapkan sebuah kebijakan di masa pandemi.
Hal ini disampaikan Bupati Bojonegoro Anna Muawanah lantaran merasa prihatin dengan banyaknya terjadi pemutusan hubungan kerja (PHK) di daerah lain.
“Kami berharap pemerintah pusat bisa menimbang-menimbang terhadap kebijakan yang akan berdampak pada pengurangan tenaga kerja,” kata Bupati Bojonegoro Anna Muawanah, Rabu (23/9).
“Kalau bisa, jangan ada PHK agar tidak ada pengangguran, apalagi kondisi pandemi COVID-19 seperti ini,” imbuh dia.
Di Bojonegoro sendiri, selain sektor migas sektor pertanian dan industri tembakau merupakan sumber perekonomian masyarakat karena menyerap banyak tenaga kerja.
Anna mengatakan, pemerintah daerah telah memastikan bahwa sektor pertanian ini masih berada pada kondisi normal. Meski sebelumnya, sempat ada keluhan dari petani tembakau karena penurunan harga komoditas tersebut. Akan tetapi, kondisi tersebut sudah berangsur pulih.
Selain petani, industri tembakau menyerap tenaga kerja di sektor sigaret kretek tangan (SKT) di Bojonegoro. Kabupaten yang terletak di Jawa Timur ini merupakan salah satu daerah penghasil tembakau yang cukup besar.
Bagi masyarakat setempat, industri SKT di Bojonegoro berperan penting secara ekonomi. Banyak warga yang menggantungkan kehidupan keluarga sebagai pekerja di SKT.
Bupati Bojonegoro Anna Muawanah merasa prihatin dengan banyaknya pemutusan hubungan kerja (PHK) di masa pandemi.
- Debat Pilgub Banten, Paslon Nomor Urut 1 & 2 Adu Gagasan Soal Pengentasan Pengangguran
- Ahmad Luthfi Tegaskan Komitmen Lindungi Hak Pekerja di Jawa Tengah
- Waspada Efek Luar Biasa dari Kenaikan PPN 12 Persen
- Sritex Tegaskan tidak Ada PHK terhadap Pekerja
- Penyebab Utama Gelombang PHK Massal Terungkap, Industri hingga Ritel Terdampak
- Angka Pengangguran Capai 7,2 Juta, Paling Banyak SMK