Tak Ingin Seperti Nauru, Pj Gubernur Kaltim Kampanyekan Penanaman Kembali Bekas Tambang

jpnn.com, SAMARINDA - Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengampanyekan penanaman kembali area bekas tambang.
Dia menjelaskan pengelolaan tambang yang buruk akan mengancam kehidupan di masa depan.
Akmal menyontohkan kasus yang terjadi di Nauru, sebuah negara di kawasan Pasifik Tengah yang sekarang menjadi negara termiskin di dunia dan kesulitan air bersih.
Padahal sebelumnya, negara kecil itu menjadi salah satu negeri terkaya di dunia.
Hal ini disampaikan Akmal saat berkunjung di lokasi Green House PT Berau Coal, Selasa (29/10).
"Nauru adalah negara kecil yang kaya karena tambang. Namun, karena mereka tidak mengelola untuk masa depan, sekarang mereka menjadi negara termiskin di dunia," kata Akmal dikutip JPNN.com, Rabu (30/1).
Dia menjelaskan penanaman bibit kakao dilakukan di lokasi Kawasan Pengembangan Masa Depan atau disingkat Kembang Mapan dengan total luasnya 709,9 hektare.
Menurutnya, pola pengelolaan tambang di Berau Coal ini jelas sangat jauh berbeda dengan apa yang sudah terjadi di Republik Nauru, era tahun 80-an lalu.
Penjabat (Pj) Gubernur Kaltim Akmal Malik mengampanyekan penanaman kembali area bekas tambang.
- PT Ceria Siap Jadi Pemain Global di Industri Nikel, Produksi FeNi Perdana Akhir April
- Dinas ESDM NTB Sebut STM Masih Eksplorasi dan Patuh Lapor Berkala
- Jatam Sulteng Desak Perusahaan Lakukan Reklamasi di Bekas Tambang Nikel
- Ketum PB HMI MPO Minta Polda Sulteng Tindak Tegas Penambang Ilegal di Poboya
- ASPEBINDO Sarankan Masa Peralihan Penetapan HBA dan HMA untuk Daya saing Usaha Pertambangan
- ABM Investama Komitmen Terhadap Bisnis Keberlanjutan