Tak Iri Teman Dapat Bonus
Minta doa restu orang tua adalah yang paling utama. Beberapa saat sebelum pertandingan saya pasti menelpon ibu saya dirumah, minta doa restu agar diberikan keselamatan selama pertandingan dan bisa memberikan yang terbaik bagi tim. Yang pasti, setelah meminta restu dari orag tua, terutama ibu, saya merasa lebih percaya diri dan yakin untuk bermain.
Banyak yang bilang kalian adalah generasi emas-nya Indonesia. Menurut kamu, bagaimana caranya agar tim ini bisa terjaga sampai ke level senior?
Semua pemain harus dikumpulkan dan menjalani program latihan terpadu bersama-sama. Karena dengan begitu pengawasan dan evaluasi kepada tim bisa maksimal. Selain itu, saya melihat tim ini butuh jam terbang di level internasional agar mental kami bisa lebih bagus lagi. Lihat saja bagaimana permainan Korea dan Vietnam selama kualifikasi kemarin, mereka bisa bermain sebagus dan secermat itu karena sudah latihan bersama sejak lama dan memiliki pengalaman internasional yang cukup tinggi.
Bagaimana rasanya menjadi terkenal seperti sekarang ini?
Kami tidak mau terlena dan terbuai dengan semua itu. Toh apa yang kami raih selama ini belum ada apa-apanya. Perjuangan kami masih jauh dan masih butuh proses yang panjang. Semua pemain yang ada di timnas sudah bertekad untuk tetap ingat dengan niat awal, membawa Indonesia menjadi juara. Dan, untuk meraih itu, jalannya hanya satu latihan keras.
Teman-teman setimmu banyak yang diganjar bonus besar dari kepala daerah masing-masing. Nggak iri?
Saya sih nggak memikirkan itu, Mas. Sama sekali nggak iri. Kalau nantinya dapat ya disyukuri, kalau nggak ya nggak masalah. Fokus saya cuma bagaimana main bola sebaik-baiknya.
Sebagai kapten, bagaimana cara kamu menjaga kekompakan tim?