Tak Jelas, Rencana 3 Instansi Bahas Century
Senin, 21 Desember 2009 – 19:28 WIB
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum memperoleh waktu yang tepat untuk kembali melakukan pertemuan membahas penanganan skandal bailout ke Bank Century dengan Kapolri Jenderal (Pol) Bambang Hendarso Danuri (BHD) dan Jaksa Agung Hendarman Supandji.
Sampai Senin (21/12) sore, waktu pertemuan masih dikoordinasikan ketiga belah pihak. "Masih kita koordinasikan waktunya," sebut Wakil Ketua KPK Bidang Pencegahan Mochammad Jasin saat dihubungi wartawan.
Awalnya, pertemuan antara KPK, kejaksaan dan kepolisian dijadwalkan pada Kamis (17/12) pekan lalu. Kamis sore itu, hanya Jaksa Agung Muda Pidana Khusus (JAM Pidsus) Marwan Effendy yang terlihat mendatangi KPK, sedangkan Hendarman tak terlihat. Belakangan diketahui BHD pun tak bisa datang dengan alasan ada agenda yang lebih penting. Pertemuan kemudian dijadwalkan digelar pekan ini, namun tetap tak jelas kapan dijadwalkan. Padahal hari kerja minggu ini hanya sampai Rabu (23/12).
Selain membahas hasil temuan masing-masing terkait kasus Century, pertemuan juga dimaksudkan untuk membagi tugas. Jasin menegaskan, pihaknya hanya akan menangani kasus korupsi, adapun dugaan penyimpangan lain baik itu kejahatan perbankan atau pencucian uang, merupakan lingkup kerja kejaksaan atau kepolisian. Ketiganya bekerja setelah keluar hasil audit investigasi BPK yang menyebutkan pencairan dana talangan (bailout) senilai Rp 6,7 triliun tersebut, diindikasikan mengandung penyalahgunaan wewenang dan pelanggaan aturan. (pra/jpnn)
JAKARTA -- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) belum memperoleh waktu yang tepat untuk kembali melakukan pertemuan membahas penanganan skandal bailout
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Pengumuman, Ada Perubahan Jadwal Operasional MRT Selama Libur Natal, Silakan Cek di Sini
- KAI Prioritaskan Kenyamanan dan Keamanan Penumpang saat Nataru
- Dishub DKI Terapkan Rekayasa Lalu Lintas di Malam Tahun Baru
- Fakta-Fakta Kecelakaan Mercy di Kenjeran Surabaya, Pengemudi Mabuk, 1 Korban Tewas
- Pameran Batal Digelar, Yos Suprapto Turunkan Semua Lukisan di Galeri Nasional Indonesia
- Mayjen Yusri Nuryanto Ungkap Jumlah Anggota TNI Terlibat Narkoba Selama 2022-2024