Tak Kalah Dari Negara Lain, BPS Gunakan Big Data

Tak Kalah Dari Negara Lain, BPS Gunakan Big Data
BPS. FOTO: JPNN

Pria yang juga alumnus dari Computer Expert for Technical & Informatics di UPN Veteran Jakarta itu menjelaskan, hal ini sangat membantu BPS dalam mendapatkan data dan memang banyak dilakukan di negara maju.

”Itu terdeteksi hingga daerah, terlihat aktivitasnya, error-nya minim, namun laporannya cepat. Datanya nanti bisa disiapkan untuk hal penting lainnya, karena skema pemantauannya dengan digital. Menurut saya ini lebih objektif,” ujarnya.

Andi mengatakan, saat ini semua wisatawan atau pelaku apa pun akan terkoneksi dengan internet.

Internet yang menjadi bagian digital akan mudah melihat karena orang yang datang ke Indonesia pasti menggunakan handphone atau gadget ke Indonesia.

”Jika dia on, langsung terekam datanya,” kata Andy.

Penggunaan Big Data MPD juga mendapatkan tanggapan dari Pakar Telematika Roy Suryo. Mantan Menteri Pemuda dan Olahraga itu menilai hal ini memang mau tidak mau dan harus dilakukan.

”Selama itu hal yang sangat positif, tentu itu sangat setuju. Karena inilah derasnya era digital, semua harus siap menghadapi ini. Memang ini menyentuh hal privacy, namun kembali lagi jika BPS melakukan ini untuk menghitung, itu namanya tuntutan bergeraknya era digital,” ujar Roy.

Seperti diketahui, BPS men-support penggunaan Big Data (Mobile Positioning Data). Terutama dalam penghitungan data wisatawan mancanegara (wisman) bulan Januari hingga Desember 2016.

Badan Pusat Statistik (BPS) akan menggunakan Big Data mulai tahun 2015 hingga 2019.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News