Tak Kehilangan Kemerdekaan
Sabtu, 28 Agustus 2010 – 09:38 WIB
SEBAGAI staf khusus presiden bidang komunikasi politik, Daniel Sparingga tidak merasa kehilangan kemerdekaan. Berada di lingkaran dan lingkungan istana tidak membawa banyak perubahan bagi doktor lulusan Flinders University, Australia, tersebut. Suami Dendawarti Sparringa itu menyebutkan bahwa pekerjaannya juga jauh lebih mudah karena Presiden SBY amat terbuka. Selain bersedia mendengar, SBY selalu beradu argumentasi sebagai sesama manusia. "Beliau memiliki perspektif luas. Seorang presiden, profesor, sekaligus seniman," puji Daniel.
"Saya hanya memindahkan kemerdekaan. Kalau dulu di tempat publik, sekarang di istana," kata pria kelahiran Sidoarjo, Jatim, 25 Juni 1959, tersebut. "Dan, saya kira (mengabdi di istana) ini lebih langsung. Lebih segera dan mungkin lebih efektif. Saya merasa sangat beruntung menjadi bagian dari pengambil keputusan penting," lanjutnya kepada IndoPos (grup JPNN) di ruang kerjanya Rabu lalu (25/8).
Baca Juga:
Menjadi staf khusus presiden, Daniel mengaku tak hanya menerima kenyataan baru, tapi menjalani kenyataan itu. "Sekarang sudah punya atasan. Beda saat masih mengajar. Rektor kan tidak menyentuh wilayah otonom dosen yang mengajar," terang pria yang bolak-balik Jakarta?Surabaya dua minggu sekali tersebut.
Baca Juga:
SEBAGAI staf khusus presiden bidang komunikasi politik, Daniel Sparingga tidak merasa kehilangan kemerdekaan. Berada di lingkaran dan lingkungan
BERITA TERKAIT
- Usut Kasus Korupsi di Kalsel, KPK Panggil Ketua DPRD Supian
- Binus University Buka Kampus Baru di Medan, Menyediakan Prodi-Prodi Unggulan
- Usut Kasus Korupsi Izin Tambang, KPK Panggil Rudy Ong Chandra
- Endoskopi Spinal, Solusi Minimal Invasif untuk Masalah Tulang Belakang
- Tanam Mangrove di PIK & Kedonganan, B. Braun Indonesia Rogoh Kocek Ratusan Juta Rupiah
- Usut Kasus Korupsi Pencairan Kredit, KPK Periksa Komut BPR Jepara Artha