Tak Laku, PT Pos Tetap Produksi Prangko
jpnn.com - JAKARTA - Kemajuan zaman dan pesatnya teknologi berdampak pada merosotnya penjualan prangko. Sebagaian besar pembeli prangko tidak memanfaatkannya untuk surat menyurat.
"Masyarakat saat ini lebih milih SMS, telephone, biayanya juga sudah murah sekarang," ujar Direktur Ritel dan Properti Pos Indonesia Setyo Riyanto di Kantor Filateli, Jakarta Pusat, Selasa (25/2).
Perseroan juga tak bisa lagi berharap penjualan kartu naik di hari raya. Itu karena ucapan selamat melalui kartu dan surat juga sudah jarang.
"Sekarang sudah jarang kalau lebaran, natal ataupun Imlek orang kirim ucapan lewat surat. Akhirnya prangko-prangko ini susah lakunya," terang pria berkacamata ini.
Kendati begitu, PT Pos tak langsung meniadakan produksi prangko. Perseroan tetap memproduksi prangko dengan jumlah yang tidak begitu banyak. Yakni hanya sekitar 500 ribuan prangko dengan berbagai gambar. "Kita tetap produksi prangko, bisnis itu enggak semua harus dinilai dengan uang," katanya. (chi/jpnn)
JAKARTA - Kemajuan zaman dan pesatnya teknologi berdampak pada merosotnya penjualan prangko. Sebagaian besar pembeli prangko tidak memanfaatkannya
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Konsisten Terapkan Produk Halal, Ajinomoto Raih Penghargaan IHATEC
- Sinar Mas Land Sukses Menyelenggarakan DNA Leadership Summit di BSD City
- Efek Aquabike Championship 2024 Penumpang Ferry di Danau Toba Melonjak 12,7%
- Operasikan Pabrik di Jakarta Timur, Grundfos Gelontorkan Investasi Rp 31 Miliar
- Perdana Hadir di SIAL Interfood, Lee Kum Kee Optimis Perkuat Pasar di Indonesia
- Pengamat Tata Kota Sebut Aparat Lemah kepada Preman Bisa Hilangkan Kepercayaan Publik