Tak Lama Lagi, Obat bagi Diabetes Tipe 2 Bisa Ditemukan

Tikus-tikus dalam penelitian tak memiliki apa yang disebut target atau transporter dalam usus mereka, yang menggerakan asam amino dari lumen usus ke darah, yang mengurangi asupan protein.
Profesor Stefan mengatakan, target ini mudah diakses pada manusia.
"Jika Anda memiliki obat dan Anda menelan pil, maka tentu saja cukup mudah bagi obat untuk mengikat target ini jika berada dalam usus," katanya.
Ia menerangkan, "Kami pikir itu adalah target obat yang baik dan mudah untuk menghasilkan senyawa baginya ... jadi penelitian ini memiliki potensi yang signifikan untuk desain obat baru guna mengobati diabetes tipe 2.”
Sebuah uji klinis kecil, kini, akan dilakukan pada sekelompok manusia yang, seperti halnya tikus, memiliki ‘gangguan langka’.
"Orang-orang ini memiliki mutasi pada target yang telah kami identifikasi, sehingga pada prinsipnya mereka harus memiliki sifat-sifat metabolisme yang sama dengan tikus ini," ungkap Profesor Stefan.
"Langkah berikutnya adalah untuk benar-benar mengidentifikasi senyawa yang akan mengikat target ini dan ini adalah sesuatu yang kita lakukan di laboratorium sekarang," tambahnya.
Peneliti Australia kini selangkah lebih dekat untuk menemukan pengobatan baru bagi diabetes tipe 2, setelah menemukan hubungan antara asupan protein
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia
- Dunia Hari Ini: Katy Perry Ikut Misi Luar Angkasa yang Semua Awaknya Perempuan
- Dunia Hari Ini: Demi Bunuh Trump, Remaja di Amerika Habisi Kedua Orang Tuanya