Tak Langsung Kerahkan Pasukan Bersenjata Sergap KKB, Sabar
jpnn.com, JAKARTA - Hingga kemarin (11/11) kelompok kriminal bersenjata (KKB) masih mengisolasi Desa Kimbely dan Banti, Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua.
Satgas gabungan TNI-Polri masih mengedepankan dialog dengan KKB tersebut.
Karena itu, saat ini diupayakan mencari solusi dengan mengumpulkan kepala suku, tokoh agama, dan tokoh masyarakat.
Upaya persuasif saat ini masih dikedepankan karena risiko yang begitu tinggi bila dilakukan pembebasan dengan kekuatan senjata.
Kabidhumas Polda Papua Kombespol A.M. Kamal mengungkapkan, dari informasi yang dikumpulkan kepolisian, KKB tersebut memiliki setidaknya 35 pucuk senjata laras panjang dan pendek. ”Senjata pabrikan,” ujarnya.
Ditambah lagi, terdapat seratus simpatisan yang membawa senjata panah dalam mengisolasi dua desa itu.
Kondisi medan yang sulit juga menjadi pertimbangan tersendiri. Untuk menuju dua desa tersebut, hanya ada satu akses.
”Medan di sekitar akses masuk itu perbukitan terjal yang terkadang patah-patah atau terdapat jurang yang memisahkan. Kondisi itulah yang menjadi pertimbangan kepolisian,” paparnya saat dihubungi Jawa Pos kemarin.
Satgas gabungan TNI-Polri masih mengedepankan dialog dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) yang masih mengisolasi dua desa.
- Pos TNI dan Polri Diberondong Peluru KKB, Seorang Warga Sipil Tewas
- KKB Serang dan Tembak Warga, Pelajar SD Ketakutan
- Anggota Reskrim Diserang OTK, Kaki Nyaris Putus
- Anggota KKB yang Ditangkap di Bandara Ilaga Pernah Serang dan Tembak Warga Sipil
- Satgas Damai Cartenz Tangkap Anggota KKB Mairon Tabuni alias Solikin di Ilaga
- KKB Tembak Mati Pemilik Kios di Puncak Jaya