Tak Langsung Percaya Nilai Rapor
Rabu, 19 Desember 2012 – 08:30 WIB
Caranya gampang, rumusnya tinggal dikasih faktor, dikasih parameter, dikalikan, hingga keluar angka yang lain. Sehingga nilai satu sama lain bisa dibandingkan. Data itu dari PDSS yang saat ini dalam proses pengisian. Kemudian ada data ujian nasional, karena kualitas setiap daerah berbeda-beda, kalau perlu dinormalisasi, maka PTN akan menormalisasi nilai UN, baru pemprosesan akhir dilakukan penilaian.
Jadi proses penjaringan SNMPTN nanti tetap prestasi siswa yang menentukan?
Iya. Memang ada perbedaan SNMPTN dulu dan sekarang, kalau dalu sekolah dengan berbagai recordnya langsung dikuota, sekolah yang akreditasi A boleh mendaftarkan 50 persen siswanya, kalau sekarang tidak, semua boleh mendaftar. Kemudian hasil nilainya dinormalisasikan. Jadi kualitas siswa yang menentukan.
Kalau mengantisipasi kecurangan dalam pengisian PDSS bagaimana?
O itu mudah itu, deteksinya mudah. Misalnya saja kalau ada dalam pengisian PDSS, itu kan mulai dari kelas I (SLTA), misalnya anak ini bagus terus, kemudian tiba-tiba ujian nasionalnya kok jelek. Kemungkinannya, sekolah itu memang suka memberi nilai bagus, tapi kapasitasnya tidak mencukupi sehingga ujian nasionalnya tidak maksimal.