Tak Layak Memilih Menteri yang Punya Tunggakan
jpnn.com - JAKARTA - Pengamat Perkeretaapian, Hengki Aditya mengatakan Presiden Joko Widodo perlu berhati-hati memilih calon pembantunya yang akan menduduki jabatan menteri Perhubungan. Menurutnya, beban yang dtimbulkan dari kepemimpinannya yang lalu perlu dipertimbangkan agar tidak menjadi masalah dikemudian hari.
"Pegawai KAI (Kereta Api Indonesia) jangan mau dibodohin, karena hutang ini nantinya akan dibebankan kepada pegawai," kata Hengki kepada wartawan di Jakarta, Sabtu (25/10).
Pernyataan ini disampaikan Hengki menyikapi beredarnya nama Direktur Utama PT Kereta Api Indonesia, Ignasius Jonan sebagai menteri Perhubungan. Kata dia, utang yang disinyalir mencapai Rp 18 triliun era kepemimpinan Ignasius perlu diselesaikan dulu sebelum meninggalkan KAI.
"Kabinet Trisakti akan cacat jika nama Ignasius terpilih, dia telah menumpuk hutang di PT KAI," katanya.
Hengki khawatir bila Ignasius diangkat jadi menteri maka tidak tertutup kemungkinan KAI akan sulit membayar hutangnya. Akibatnya kata dia, perusahaan dijual dan bisa diambil alih oleh swasta.
"Selain hutang, beberapa data hasil audit BPK, terindikasi kerugian negara akibat beberapa tender di PT KAI, laporannya cukup lengkap, bisa di cek ke BPK," pungkas Hengki. (awa/jpnn)
JAKARTA - Pengamat Perkeretaapian, Hengki Aditya mengatakan Presiden Joko Widodo perlu berhati-hati memilih calon pembantunya yang akan menduduki
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Tradisi Bersih-Bersih Rumah Menjelang Imlek: Simbol Kesucian-Awal Baru di Tahun Ular Tanah
- Pagar Laut Bagian PSN, tetapi Bukan Terbuat dari Bambu di Laut PIK 2
- Prabowo Instruksikan Pemda Pangkas Anggaran Perjalanan Dinas Hingga 50 Persen
- Prabowo Terbitkan Inpres Efisiensi, Hemat Anggaran hingga Rp 306 Triliun
- Polri Identifikasi 3 Jenazah Korban Kebakaran Glodok Plaza, Berikut Identitasnya
- Keterangan Ahli Hukum Agraria Kuatkan Kepemilikan Lahan SPBE Kalideres