Tak Main-Main, Pemerintah Malaysia Kerahkan 55 Ribu Polisi Awasi Warga selama 14 Hari
jpnn.com, KUALA LUMPUR - Pemerintah Malaysia mengerahkan 55.000 anggota Polisi Diraja Malaysia (PDRM) sepanjang pelaksanaan full lockdown yang akan dilaksanakan mulai 1 hingga 14 Juni mendatang.
"Sebelumnya kekuatan polisi 37.000 orang," Menteri Dalam Negeri (KDN) Malaysia, Hamzah Zainudin mengemukakan hal itu dalam jumpa pers di Putrajaya, Sabtu.
Menyusul pengumuman pelaksanaannya di seluruh negara selama 14 hari mulai 1 hingga 14 Juni, ujar dia, Kementerian Dalam Negeri (KDN) telah mengambil langkah-langkah tambahan bagi memastikan aspek penegakan dan pematuhan SOP dilaksanakan secara efektif," katanya.
KDN juga telah menggerakkan sebanyak 15.000 anggota lagi dari lembaga-lembaga yang lain sehingga menjadikan jumlah kekuatan tambahan keseluruhan sebanyak 70.000 anggota.
"Walau bagaimanapun, KDN bersedia untuk menambah jumlah anggota jika diperlukan melalui PDRM, Imigrasi (JIM), Maritim Malaysia (APMM), relawan (RELA), ESCOMM dan lain-lain untuk penugasan tersebut," katanya.
Selain itu KDN melalui PDRM juga akan meningkatkan jumlah blokade jalan atau Sekatan Jalan Raya (SJR) di seluruh negara kepada lebih 800 SJR dibanding hampir 600 SJR pada saat sekarang.
"Sidak juga akan dilaksanakan oleh Tim Pemantauan Pematuhan SOP dengan kerja sama kementerian dan lembaga pemerintah terkait," katanya.
Jumlah penugasan Tim Pemantauan Pematuhan SOP tersebut akan ditingkatkan menjadi 20.000 orang anggota dibanding sebelumnya 13.795 orang.
Pemerintah Malaysia memutuskan melaksanakan full lockdown sampai 14 Juni mendatang.
- Malaysia Umumkan Kabar Gembira soal Wabah Covid-19, Semoga Indonesia Menyusul
- Tionghoa Malaysia Rayakan Imlek di Bawah Pengawasan 8 Ribu Polisi
- Kritik Penanganan Banjir, Wartawan Malaysia Dipanggil Polisi
- Malaysia Total Lockdown, Jumlah Kasus COVID-19 Malah Capai Rekor Tertinggi
- PDRM: Dalam 5 Bulan, 468 Orang Bunuh Diri di Malaysia
- Terdampak Lockdown Malaysia, Buruh Migran Indonesia Dapat Bantuan dari KBRI