Tak Mampu Seret Miranda-Nunun, KPK Hanya Jadi Ayam Sayur
Rabu, 22 September 2010 – 14:04 WIB

Tak Mampu Seret Miranda-Nunun, KPK Hanya Jadi Ayam Sayur
JAKARTA- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Lintas Mahasiswa (KALAM) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi agar menangkap dan mengadili Miranda S Goeltom. Desakan tersebut mereka sampaikan saat aksi unjuk rasa di tengah hujan lebat, Rabu (22/9) siang di depan Gedung KPK. Nunun dinilai sebagai saksi kunci atas penyuapan cek pelawat melalui perantara Ari Malangyudo. Saat ini Nunun sedang rawat jalan di RS Mount Elisabeth Singapura. Sebagai ekspresi pernyataannya, Kalam membentangkan dua buah spanduk besar berisi tuntutan mereka di pinggir jalan.
Mereka menyebut Miranda sebagai penjahat perbankan dan aktor intelektual pada kasus dugaan suap pemilihan deputi senior Bank Indonesia 2004. Suap berupa cek pelawat (travellers Cheque) tersebut diduga diserahkan kepada para anggota Komisi Keuangan dan Perbankan DPR Periode 2004-2009 sebanyak 480 lembar yang masing-masing bernilai Rp50 juta.
Selain mendesak penangkapan Miranda, Kalam juga menuntut agar KPK segera menyeret Nunun Nurbaeti (istri Adang Daradjatun anggota DPR RI FPKS) selaku pemilik PT Wahana Esa Sembada kembali ke Indonesia. "Seret dia kembali ke Indonesia untuk menjalani pemeriksaan supaya KPK tidak dianggap ayam sayur dan pilih kasih, hanya menjerat penerima suap saja," kata Koorlap Aksi Kalam, Akbar.
Baca Juga:
JAKARTA- Puluhan mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Lintas Mahasiswa (KALAM) mendesak Komisi Pemberantasan Korupsi agar menangkap dan mengadili
BERITA TERKAIT
- KPJ Healthcare Malaysia Tawarkan Wisata Medis Berkualitas Bagi Pasien Indonesia
- Jelang Seleksi Kompetensi PPPK Tahap 2, Honorer Satpol PP Ajukan 5 Tuntutan, Poin 4 & 5 Menohok
- Tanggapi Kisruh Grup Musik Sukatani, DPR: Kapolda Tidak Bisa Lepas Tanggung Jawab
- Kapolri Jenderal Listyo Tegaskan TNI-Polri tetap Solid Pascainsiden di Mapolres Tarakan
- Wamen Viva Yoga Ajak Perguruan Tinggi Berkolaborasi Membangun Kawasan Transmigrasi
- Komisi V DPR: Langkah Kemendes Pecat Pendamping Desa karena Maju Caleg Tidak Berdasar