Tak Masalah TNI Ikut Dalam Pembangunan Pertanian
“Di tahun 2015, jumlah penyuluh hanya 44 ribu orang (PNS dan THL), sedangkan yang dibutuhkan mencapai 72 ribu orang agar setiap desa didampingi satu penyuluh,” ungkapnya.
Sementara terkait pembangunan infrastruktur pertanian dan pencetakan sawah, dikerjasamakan dengan TNI adalah program terobosan untuk percepatan pelaksanaan program.
Sebelum bekerja sama dengan TNI, cetak sawah hanya berkisar 26 ribu ha per tahun.
Akan tetapi setelah kerja sama, jumlah cetak sawah naik 500 persen atau menjadi 138 ribu ha di tahun 2016.
“Artinya bahwa percepatan ini tentu akan berdampak pada tercapainya percepatan swasembada pangan,” terang Agung.
Hal ini terbukti, program terobosan kerja sama tersebut berdampak terhadap peningkatan produksi secara signifikan.
Pada 2015 dan 2016 meskipun diterpa iklim ekstrim El Nino dan La Nina, produksi padi 2016 mencapai 79,1 juta ton GKG meningkat 4,97% dibanding 2015 sebesar 75,4 juta ton GKG.
Ini juga meningkat 11,7% dibanding produksi 2014 sebesar 70,8 juta ton GKG.
Kementerian Pertanian (Kementan) menegaskan pelibatan TNI dalam Program Upaya Khusus (UPSUS) percepatan peningkatan produksi pangan sudah sejalan
- Hamdalah, Mentan Amran Sulaiman Pastikan Stok Pangan Aman Jelang Natal dan Tahun Baru
- Pemprov Kalsel Siapkan 41.829 Hektare Untuk Optimalisasi Lahan Rawa
- Pelaku Usaha Harapkan Prabowo Bentuk Badan Otoritas Sawit
- Jadi Mitra Strategis Kementan, Kementrans Siap Bantu Penyediaan Tenaga Kerja
- DWP Kementan Memperkuat Peran Strategisnya Sejalan dengan Visi Indonesia Emas 2045
- Baharkam Polri Siapkan Pilot Project Peningkatan Komoditas Jagung di Cianjur