Tak Masuk Seleksi PPPK, Honorer Limapuluh Kota Curhat ke Wabup
jpnn.com, LIMAPULUH KOTA - Para tenaga honorer di Kabupaten Limapuluh Kota yang tidak masuk atau tidak dapat kesempatan pertama mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menemui Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan.
Dalam pertemuan yang digelar di Auditorium Politani Payakumbuh di Tanjungpati, Harau, Sabtu lalu (16/2), itu mereka menyampaikan curahan hati (curhat).
Kala itu, Ferizal Ridwan bersama Keluarga Besar Rumah Dinas Wakil Bupati Limapuluh Kota, menggelar diskusi bertajuk "Pegawai yang Profesional dan Berintegritas".
Dalam diskusi untuk memperingati tiga tahun kepemimpinan Irfendi Arbi-Ferizal Ridwan ini juga dibahas soal rekrutmen PPPK.
Pembahasan soal rekrutmen PPPK ini tentu saja menyedot perhatian ratusan tenaga honorer yang hadir dalam diskusi tersebut. Bahkan, para tenaga honorer meminta kepada Pemkab Limapuluh Kota, agar mereka dapat diperjuangkan, untuk diangkat sebagai PPPK.
Sebab, honor yang mereka terima saat ini, masih jauh dari standar hidup layak. Bahkan ada guru honorer TK yang digaji cuma Rp 50 ribu perbulan.
“Hal inilah yang membuat nasib guru TK tidak kunjung berubah. Ini karena aturan. Dan kami bergantung hidup kepada yayasan yang mempekerjakan kami. Puluhan tahun kami hanya mendapatkan upah, bukan gaji. Bahkan ada guru TK yang diupah Rp 50 ribu atau Rp 100 ribu perbulan di Limapuluh Kota ini,” ujar Susanti, guru TK asal Nagari Batuampa, Akabiluru, Limapuluh Kota.
Mendengar curhat dari Susanti itu, Ferizal Ridwan mengaku kaget.“Saya mendapatkan laporan dari dinas pendidikan bahwa gaji guru honorer tidak serendah itu. Ini sebuah temuan yang saya anggap hal yang luar biasa. Apalagi sudah dijalani selama puluhan tahun,” katanya.
Para tenaga honorer di Kabupaten Limapuluh Kota yang tidak masuk atau tidak dapat kesempatan pertama mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK) menemui Wakil Bupati Limapuluh Kota Ferizal Ridwan.
- Jubir Kementrans: Calon Transmigran Gunungkidul Sudah Diberangkatkan ke Sumbar
- Polisi Tembak Polisi Mencoreng Institusi Bhayangkara, Harus Diusut Tuntas
- Heboh Polisi Tembak Polisi, Komisi III DPR Bakal ke Sumbar
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sebut Penempatan Guru PPPK Tidak Bisa Pakai Permen
- BKSDM Kota Bogor Diminta Awasi Rekrutmen PPPK Agar Sesuai Regulasi
- Duet Mahyeldi-Vasco Berpotensi Menang Telak, Unggul di 10 Kabupaten/Kota di Sumbar