Tak Mau Bayar 'Perangko' karena Baru Dapat Anugerah dari Presiden

Tak Mau Bayar 'Perangko' karena Baru Dapat Anugerah dari Presiden
Indrawati Sambow saat ditemui Menpan-RB Azwar Abubakar di kantornya. FOTO: Esy Muhammad / JPNN

Misalnya untuk tiang penyanggah gubuk, bangku, dan meja dibuat dari kayu pohon pinus. Sedangkan atap dan dindingnya menggunakan daun-daun kering yang disusun rapi. Melihat keunikan sekolah tersebut, oleh masyarakat sekitar disebut "Sekolah Daun".

Saat pertama dioperasikan, Sekolah Daun menampung 45 siswa dengan kisaran umur 10 tahun sampai 18 tahun. Untuk mendidik 45 anak ini, Indrawati dibantu dua warga sekitar yang digajinya sendiri. Gaji Indrawati yang Rp 710 ribu itu dibagi bertiga.

Kerelaan perempuan berjilbab ini karena keinginannya untuk mengabdi pada anak-anak. Namun, Sekolah Daun ini sempat roboh diterpa angin dan anak-anak terpaksa diliburkan.

Sebagai gantinya, warga beramai-ramai membuat sekolah baru meski tetap menggunakan bahan alam, yaitu gedek. Itupun bekas dari penduduk yang mengganti dindingnya dengan tripleks. Untuk alat peraga, Indrawati benar-benar memanfatkan media alam

Berprestasi dengan segudang penghargaan ternyata bukan jaminan untuk lolos menjadi CPNS honorer K1. Uang masih menjadi faktorutama dan menjadi primadona

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News