Tak Mau Diintervensi, Equador Usir Diplomat AS
Jumat, 20 Februari 2009 – 06:16 WIB
QUITO - Ekuador benar-benar tak senang dengan bentuk interveni pihak luar. Dalam waktu seminggu, sudah dua diplomat Amerika diusir, karena dianggap terlalu mencampuri urusan dalam negeri negara Amerika Latin tersebut. Kemarin (19/2) Menteri Luar Negeri Ekuador Fander Falconi meminta Mark Sulivan, seorang diplomat AS, untuk meninggalkan negaranya dalam waktu dua hari. Sebuah sumber resmi di AS, seperti dikutip AFP, mengatakan di masa depan, akan mengirim diplomat veteran untuk urusan program bantuan. "Kami kecewa dengan keputusan pemerintah Ekuador. Tapi kami juga tidak menerima masukan yang salah dari staf kedubes kita,’’ kata Juru Bicara Gordon Duguid.
Dua delegasi AS tersebut datang ke Ekuador dalam rangka kerjasama pemberantasan narkotika dengan polisi setempat. Amerika menyumbangkan sejumlah uang untuk mendanai program tersebut. Sebelum Mark, Presiden Ekuador Rafael Correa juga mengusir seorang delegasi AS Armando Astroga atas tuduhan yang sama.
Dia menyebut Astroga “kurang ajar dan dan bodoh" karena berusaha mendikte seorang komandan polisi dari unit anti penyelundupan untuk mengembalikan bantuan AS sebesar USD 340.000. ’’Dan sekarang Mr Sulivan ingin melakukan hal yang sama. Orang itu juga ikut mengatur logistik polisi dalam program kerjasama ini,’’ ujar presiden.
Baca Juga:
QUITO - Ekuador benar-benar tak senang dengan bentuk interveni pihak luar. Dalam waktu seminggu, sudah dua diplomat Amerika diusir, karena dianggap
BERITA TERKAIT
- Kang TB Sodorkan 4 Catatan Kritis soal Joint Statement Maritime RI-Tiongkok
- Temui Para Taipan Tiongkok, Prabowo Amankan Investasi Rp 156 Triliun
- Ditunjuk Jadi Wakil Ketua Delegasi, Raja Juli Mendampingi Hashim ke Forum COP29
- Prabowo Ingin Berguru dari China Cara Mengatasi Kemiskinan
- Inilah Misi Prabowo ke China, Ada soal Pemberantasan Kemiskinan
- PPI Munich Gelar Sports and Culinary Festival Perdana di Munich