Tak Mau Diteriaki Gara-gara Absensi
jpnn.com - JAKARTA - Politisi Partai Golkar Harry Azhar Aziz meminta lembaga swadaya masyarakat (LSM) jangan hanya mengkritisi anggaran pembahasan keseluruhan RUU di DPR senilai Rp75 miliar.
"Jangan hanya mengkritisi soal anggaran 75 miliar rupiah yang akan digunakan DPR untuk membahas keseluruhan rancangan undang-undang selama tahun 2013 ini. Pemerintah yang menghabiskan anggaran negara untuk menyusun satu RUU APBN senilai hampir 500 miliar, mestinya juga dikritisi LSM," kata Harry Azhar Aziz, menyikapi kritikan LSM, di press room DPR, Senayan Jakarta, Selasa (24/9).
Dijelaskannya, untuk menyusun satu RUU APBN, pemerintah memulainya dengan Musyawarah Rencana Pembangunan (Musrenbang) tingkat kabupaten dan kota, provinsi hingga Musrenbang Nasional yang dihadiri Presiden RI. "Dalam hitungan kami, itu menghabiskan dana sekitar 500 miliar," ungkap Harry.
Dia juga memberi contoh yang terjadi di Kementerian Kesehatan, dimana menterinya tidak maksimal memperjuangkan anggaran kesehatan sebesar 5 persen dari total APBN. "LSM mestinya tahu alokasi APBN sebesar 5 persen untuk Kemenkes itu perintah undang-undang. LSM kenapa pada diam?" tanya dia.
Dikatakan Harry, saat pembahasan, DPR sudah dalam posisi menyetujui anggaran APBN sebesar 5 persen untuk Kemenkes. Tapi Kemenkeu dan Bappenas menolak. Padahal penolakan tersebut jelas-jelas melanggar undang-undang.
Harry mengaku tidak keberatan jika kalau LSM akan menempatkan diri sebagai pengawas DPR. "Tapi jangan berkutat pada masalah absensi. Cetek sekali pandangan LSM kalau hanya terus-menerus mengkritisi daftar hadir anggota DPR," ujarnya. (fas/jpnn)
JAKARTA - Politisi Partai Golkar Harry Azhar Aziz meminta lembaga swadaya masyarakat (LSM) jangan hanya mengkritisi anggaran pembahasan keseluruhan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Pakar Prediksi Putaran Kedua Pilgub Jakarta Bakal Sengit
- Jika Pilkada Jakarta 2 Putaran, RK-Suswono Berpeluang Menang
- Pramono Mendeklarasikan Kemenangan, Tim RIDO Bilang Tak Resmi
- Anomali di Pilkada Banten, Airin Sudah Memenangkan Prabowo, Tetapi Dikerjai Parcok
- ASR-Hugua Unggul di Pilgub Sultra versi Quick Count Charta Politika
- Partisipasi Pilgub Jakarta Rendah, Arief Rosyid Ungkap Penyebab Pemilih Muda Pilih Golput