Tak Mau Duet Win-HT Berakhir Mubazir
jpnn.com - YOGYAKARTA - Partai Hanura tak mau deklarasi pasangan calon presiden (capres) Wiranto-Hary Tanoesoedibjo berakhir mubazir karena tersandung presidential threshold. Karenanya, Hanura berupaya agar ambang batas bagi partai politik untuk mengusung pasangan capres di UU Pemilihan Presiden (Pilpres) bisa diturunkan hingga setara dengan parliamentary threshold, yakni 3,5 persen.
Hal itu disampaikan Wiranto kala memberi memberi pengarahan sekaligus buka bersama pada acara Safari Ramadan Hanura di Yogyakarta, Minggu (28/7). Di depan pengurus DPP, DPD, DPC dan para caleg Hanura, Wiranto menegaskan, angka presidential threshold hanya tafsiran sepihak oleh partai-partai yang kebetulan mendapat suara besar di pemilu-pemilu lalu. Padahal, UUD hanya menegaskan bahwa pasangan capres diusung oleh partai atau gabungan partai politik yang memenuhi syarat. syarat di UUD mengatur
“Tetapi yang ada saat ini hanyalah tafsiran-tafsiran dari UUD, dengan ada yang mengatakan 15 persen, 20 persen, dan lain-lain. Ini yang saat ini diperjuangkan Partai Hanura, jangan menafsirkan UUD,” katanya.
Mantan Panglima TNI itu pun meminta kader-kadernya yang saat ini duduk di DPR RI untuk bisa memperjuangkan revisi presidential threshold agar setara dengan ambang batas parlemen. “Entah nanti kalah voting, yang terpenting Hanura tetap pada jalannya," tegasnya.
Wiranto mengakui, penurunan angka presidential threshold memang akan menjadikan banyak pasangan capres muncul. Namun, katanya, hal itu tak perlu dikhawatirkan, karena masyarakat menjadi punya lebih banyak pilihan.
“Jangan sebelum bertanding, banyak calon yang sudah dieliminasi duluan dengan adanya aturan yang dibuat oleh sekelompok orang. Ini mengebiri alternatif pilihan masyarakat,” ujar Wiranto.
Mantan Menteri Pertahanan itu tak memungkiri bahwa keinginan Hanura menurunkan angka presidential threshold memang demi lolosnya duet capres yang dinamai Win-HT itu. “Karena dari awal, saat partai lain belum deklarasi, kami sudah mendahului. Konsekuensinya kami harus berjuang mati-matian untuk perjuangkan pasangan ini,” ujarnya lagi.
Pasca-dideklarasikan sebagai calon presiden (capres) dari Partai Hanura, Wiranto memang terus berkeliling untuk memperluas basis dukungan. Ia berupaya meyakinkan publik bahwa duetnya bersama pengusaha Hary Tanoes akan mampu menjawab harapan masyarakat selama ini.(jpnn)
YOGYAKARTA - Partai Hanura tak mau deklarasi pasangan calon presiden (capres) Wiranto-Hary Tanoesoedibjo berakhir mubazir karena tersandung presidential
- Ketua Umum Bhayangkari Hibur Anak-anak Pengungsi Erupsi Gunung Lewotobi
- Anak Guru PPPK di Karanganyar jadi Korban Pemerkosaan, Sang Ibu Minta Polisi Bertindak
- Tokoh Masyarakat Hingga Akademisi Sebut Arinal Membawa Perubahan di Lampung
- Ribuan Warga Memeriahkan Gebyar Budaya, Husain Alting Sjah Ingatkan Perdamaian di Atas Segalanya
- Kemenko PMK Melakukan Penguatan Pemberdayaan Perempuan di Desa
- Tim Gabungan Sita 7 Unit Hp, 10 Paku & 20 Korek Api di Lapas Narkotika Muara Beliti