Tak Mau Kecewakan Keluarga Korban, Buat 162 Peti dalam 24 Jam
Berdasar status rumah sakit saja, RSUD Sultan Imanudin hanya masuk golongan C. Kalau di Surabaya, itu sama dengan RSUD Bhakti Dharma Husada (BDH). Namun, jangan dibayangkan bangunan RSUD Sultan Imanudin seperti RSUD BDH yang begitu megah.
Jangankan fasilitas identifikasi jenazah, kamar jenazah saja hanya muat tiga jasad. Nah, gerak cepat untuk membantu proses evakuasi jenazah membuat rumah sakit itu berubah 180 derajat. Hanya dalam waktu empat hari, rumah sakit tersebut telah memiliki fasilitas identifikasi jenazah seperti yang diisyaratkan DVI.
Jawa Pos (Induk JPNN.com) sempat memantau kondisi rumah sakit sejak Selasa (30/12). Ketika itu, jenazah yang datang hanya ditempatkan di ruang kecil. Kini mereka telah membangun tenda-tenda di halaman belakang rumah sakit untuk proses identifikasi. Itu persis lokasi identifikasi di RS Bhayangkara di Polda Jatim.
"Tenda-tenda ini kami bangun setelah mendengar masukan dari tim DVI," ujar Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar.
Kemarin (4/1), Ujang menunjukkan tenda yang sudah dilengkapi sistem pembuangan limbah tersebut.
"Kalau tenda dan saluran limbah ini kami bangun hanya dalam sehari," kata pejabat 53 tahun itu.
Keluhan tidak adanya lemari pendingin juga langsung ditindaklanjuti Ujang. Sabtu malam, dia mendatangkan peti kemas yang sudah didesain sebagai lemari pendingin untuk jenazah.
Bentuk lemari pendingin itu persis kontainer jenazah yang ada di Rumah Sakit Pusat Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur. Lemari pendingin tersebut bisa mengatur suhu hingga -20 derajat Celsius.
SEBELUM ada peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, tak banyak yang tahu letak Kabupaten Kotawaringin Barat. Kini daerah itu menjadi perhatian
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408