Tak Mau Kecewakan Keluarga Korban, Buat 162 Peti dalam 24 Jam

Tak Mau Kecewakan Keluarga Korban, Buat 162 Peti dalam 24 Jam
GOTONG ROYONG: Warga Kotawaringin Barat yang dilibatkan dalam pembuatan 162 peti untuk korban AirAsia QZ8501. Foto: Gunawan Sutanto/Jawa Pos/JPNN.com

Ujang juga memerintahkan dinas pekerjaan umum untuk membangun akses menuju tempat identifikasi jenazah itu dengan mamasang paving block.

"Saya siapkan seperti ini agar sewaktu-waktu proses identifikasi dialihkan di sini kami sudah siap," papar bupati yang telah terpilih dua periode tersebut.
Ujang pun berharap identifikasi jenazah yang tak lagi utuh bisa dilakukan di kotanya. Sebab, kondisi jenazah yang sudah lebih dari seminggu rentan bertambah parah jika dibawa dengan pesawat ke Surabaya.

"Perjalanannya kan beberapa jam, belum lagi pasti ada goncangan," katanya.

Yang patut diapresiasi lainnya adalah kemampuan pemkab menyiapkan 162 peti jenazah dalam waktu singkat. Berbeda dengan Surabaya atau kota besar lainnya, di kota tersebut tak banyak bisnis jasa pemakaman yang biasanya juga menyediakan peti jenazah.

Solusinya, pemkab harus membuat sendiri peti jenazah untuk 162 korban. Ujang memerintah kepala dinas pekerjaan umum untuk mengerahkan personelnya.

"Saat itu hari Selasa jenazah pertama dikabarkan ketemu. Saya deadline Rabu harus selesai, akhirnya bisa selesai sehari semalam. Ya seperti cerita Bandung Bondowoso lah," ujar pria yang beristri perempuan Salatiga itu.

Sebelum bertemu Ujang, Rabu (31/12) koran ini sempat melihat sendiri pengerjaan peti. Peti itu memang tidak sebagus yang dijual kebanyakan. Sebagian dibuat dari tripleks setebal 10 mm, bagian dalam dilapisi aluminium dan kain terpal. Sebagai hiasan, tetap dipasang bunga di atas peti.

Yusuf, salah satu pekerja, mengatakan bahwa peti tersebut dibuat dengan ukuran panjang 244 cm, tinggi 40 cm, dan lebar 80 cm. Satu peti bisa dibuat selama satu jam dengan tenaga tiga orang. Kepala Bidang Bina Marga Joni Gultom mengatakan, lima kelompok dikerahkan untuk membuat peti tersebut.

SEBELUM ada peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, tak banyak yang tahu letak Kabupaten Kotawaringin Barat. Kini daerah itu menjadi perhatian

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News