Tak Mau Kecewakan Keluarga Korban, Buat 162 Peti dalam 24 Jam
Senin, 05 Januari 2015 – 07:01 WIB
"Semuanya warga. Mereka kompak meski dibayar belakangan," ujarnya.
Suyuti mengatakan, tragedi AirAsia menjadi pelajaran bagi para staf kesehatan di Kabupaten Kotawaringin Barat.
"Ini bencana terbesar yang pernah kami tangani. Saya bilang ke teman-teman, kejadian ini pembelajaran berharga. Meskipun tentu kami tidak berharap terjadi lagi," ujar Suyuti.(*/c10/kim)
SEBELUM ada peristiwa jatuhnya pesawat AirAsia QZ8501, tak banyak yang tahu letak Kabupaten Kotawaringin Barat. Kini daerah itu menjadi perhatian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas
- Kolonel Zainal Khairul: Pak Prabowo Satuan Khusus, Saya Infanteri dari 408