Tak Mau Ketinggalan Zaman, Uchi Parfume Lakukan Digitalisasi
jpnn.com, JAKARTA - Uchi Parfume bertekad menjadi brand parfum isi ulang nomor satu di Indonesia, dengan strategi digitalisasi yang diterapkan tim kreatif.
Dalam menghadapi perkembangan zaman, Uchi Parfume memulai perjalanan transformasionalnya dengan merangkul teknologi digital.
Digitalisasi ini tidak hanya terbatas pada ekspansi cabang, tetapi melibatkan optimasi dalam platform media sosial, E-Commerce, dan web.
"Kami ingin memastikan bahwa setiap orang dapat menemukan aroma yang sesuai dengan keinginan mereka," ungkap Bagja, salah satu tim kreatif Uchi Parfume dalam keterangannya, Kamis (25/1).
Anggapan parfum isi ulang tidak berkualitas, memiliki kesan tidak eksklusif, dan duplikasi, justru memiliki kontradiksi dan berbeda dengan parfum di Uchi.
Oleh sebab itu, tim digital Uchi Parfume melakukan pendekatan mendalam dan spesifik terkait parfum dengan merilis media edukatif.
Menurut Bagja, masyarakat sering kali terjebak dalam tren FOMO dan membeli produk finish yang mahal tanpa sesuai ekspektasi.
"Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih baik melalui edukasi parfum," tutur Bagja.
Uchi Parfume siap menjadi brand parfum isi ulang yang fokus pada kualitas, edukasi, dan inovasi digital.
- Digitalisasi Transaksi Bikin Pencatatan Lebih Presisi, Permudah Pengajuan Kredit
- Pengguna Layanan Ferizy Tembus 2,59 Juta, ASDP Terus Genjot Digitalisasi E-Ticketing
- SANF Perkuat Digitalisasi Pendidikan di Indonesia
- Survei Schneider Electric: 71 Persen Pemimpin Bisnis Memprioritaskan Keberlanjutan
- Temukan Aroma Elegan HINT Noble Extrait De Parfum
- Bertrasformasi Jadi Kota Metropolitan, Semarang Fokus Sediakan Infrastruktur Berkelanjutan