Tak Mau Otoriter, Presiden Minta Publik Lebih Pengertian
Selasa, 16 Juli 2013 – 23:24 WIB
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah tidak ingin menjalankan pemerintahan yang bersifat otoriter seperti yang terjadi di zaman orde baru. Oleh karena itu, Presiden meminta meminta masyarakat tidak salah pengertian. Jika ada tindakan tegas pemerintah terhadap aturan atau kebijakan, bukan berarti pemerintah ingin menjalankan sistem otoriter.
Hal ini disampaikan Presiden saat memberi sambutan di kegiatan buka bersama wartawan di Istana Negara, Jakarta Pusat, Selasa, (16/7).
"Mungkin kita sekarang harus andalkan rule of law, penegakan hukum yang efektif. Maknanya, kalau ada pelanggaran hukum, ada kejahatan, kemudian penegak hukum menegakkan hukum dengan tegas, jangan buru-buru dianggap sebagai tindakan represif, apalagi dianggap melanggar HAM," kata Presiden.
Menurutnya, dalam sistem otoritarian semua terkontrol. Namun, itu bukan lagi pilihan bangsa Indonesia. Masyarakat, kata dia, sudah memasuki era kebebasan. Presiden berharap masyarakat memaknai sistem demokrasi yang berjalan saat ini dengan lebih bijak.
JAKARTA - Presiden RI Susilo Bambang Yudhoyono menyatakan pemerintah tidak ingin menjalankan pemerintahan yang bersifat otoriter seperti yang terjadi
BERITA TERKAIT
- Ini Upaya Propan Raya dan LPJK dalam Perlindungan Gedung dari Kebakaran
- Mendikdasmen Beri Sinyal Ada Regulasi Baru Penempatan Guru PPPK, Hamdalah
- Hari Ini Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2, Honorer Jangan Nekat Bertindak Konyol
- BMKG Ungkap Prakiraan Cuaca Hari Ini, Ada Hujan di Sejumlah Wilayah
- Seorang Nelayan Asal Pandeglang Tewas Tersambar Petir Saat Melaut, Tim SAR Bergerak
- 5 Berita Terpopuler: Pendaftaran PPPK 2024 Tahap 2 Dimulai, Honorer Titipan Mencuat, Ternyata Ada Kejutan yang Muncul