Tak Mau Terburu-buru, Volvo Cars Tunda Merger dengan Geely
"Jika pasar pulih seperti yang kami harapkan, kami mengantisipasi volume penjualan untuk kembali ke level yang sama pada paruh kedua di tahun 2019," kata CEO Hakan Samuelsson dalam sebuah pernyataan yang dikutip dari Reuters.
"Kami juga memiliki ambisi untuk kembali ke tingkat laba dan arus kas yang sama," jelas Samuelsson.
"Pemulihan pasar telah memungkinkan perusahaan untuk melanjutkan produksi di semua pabrik, kecuali pabrik Charleston di Ridgeville, South Carolina," tambahnya.
Volvo Cars, yang dibeli oleh Tiongkok Zhejiang Geely Holding Group Co Ltd dari Ford Motor Co (FN) pada tahun 2010, berencana untuk bergabung dengan Geely Automobile.
Setelah itu, akan mendaftarkan diri di Hong Kong dan mungkin juga akan bermain di pasar otomotif daratan Tiongkok.
Geely Automobile mengatakan, bulan lalu dewan telah menyetujui proposal awal untuk mendaftarkan saham renminbi baru di dewan STAR seperti Nasdaq Shanghai.
"Sehubungan dengan ini (listing Shanghai) Geely Auto tidak bisa membahas potensi kombinasi perusahaan," kata juru bicara Volvo Cars tentang merger.
"Pembicaraan akan dilanjutkan segera setelah Geely Auto "mengakhiri aktivitasnya terkait hal itu", katanya.
Volvo Cars menunda rencana merger dengan perusahaan seinduk Geely Automobile Holdings Ltd.
- Volvo Pastikan Masih Jual SUV Ini dengan Mesin Bensin
- AHF Indonesia Dorong Peran Asia dalam WHO Pandemic Agreement
- Ekspansi Geely di Pasar Truk Pikap Listrik Asia Tenggara
- Segera Masuk Indonesia, Geely EX5 Punya Spesifikasi Canggih, nih Lihat
- Geely EX5 Hadir Sebagai Produk Global, Segera Masuk Indonesia
- Volvo Cars Mengumumkan Strateginya Untuk Pasar Global