Tak Menunggu Bantuan Pemerintah, Warga Indonesia Saling Membantu di Saat Pandemi COVID-19
Sudah 15 hari Suparti, ibu mertua dari Utari dinyatakan positif COVID-19.
Meski sebelumnya tidak bergejala, di hari ketujuh, pihak keluarga Utari sudah sibuk mencari tabung oksigen.
Suparti yang tinggal di Jakarta Selatan mulai diare dan mengalami gangguan pernapasan karena menurunnya saturasi oksigen ke angka 88.
"Tiba-tiba kayak orang sesak napas, nah itu kami baru kebingungan cari tabung oksigen ke sana-sini," kata Utari.
"Dan memang, ketika mencari oksigen itu susah minta ampun, susah banget," ujarnya kepada Natasya Salim dari ABC Indonesia.
Mereka sampai harus meletakkan tiga buah bantal di bawah kepala sang ibu agar bisa bernapas dengan mudah.
Karena sempat berinteraksi dengan Suparti, Utari bersama kedua orang anak dan suaminya terpaksa melakukan isolasi mandiri di rumah saudara mereka.
"Mau beli tabung ditawarin awal-awal harganya Rp3 juta, satu tabung yang untuk dua jam, cuma enggak mungkin banget kan kita beli kayak gitu, akhirnya niatnya sewa ... [tapi] ternyata di tempat oksigen refill itu sudah habis," katanya.
Sebagian warga di Indonesia mengaku bisa bertahan di saat pandemi COVID karena bantuan sesama, ketimbang menunggu Pemerintah
- Upaya Bantu Petani Indonesia Atasi Perubahan Iklim Mendapat Penghargaan
- Dunia Hari Ini: Tanggapan Israel Soal Surat Perintah Penangkapan PM Netanyahu
- Dunia Hari Ini: Warga Thailand yang Dituduh Bunuh 14 Orang Dijatuhi Dihukum Mati
- Biaya Hidup di Australia Makin Mahal, Sejumlah Sekolah Berikan Sarapan Gratis
- Rencana Australia Membatasi Jumlah Pelajar Internasional Belum Tentu Terwujud di Tahun Depan
- Dunia Hari Ini: Konvoi Truk Bantuan Untuk Gaza Dijarah Kelompok Bersenjata