Tak Menyangka Buah Hati Menangis Berujung Petaka
Sabtu, 12 Desember 2009 – 06:01 WIB
Laba tak habis pikir dengan tindakan putra ketiganya itu. Sebab, lanjut dia, selama ini Jati pendiam. Meski demikian, Laba mengakui bahwa Jati punya sifat temperamental. Sering, sebelum Sriani lahir, Jati dan Sari terlibat pertengkaran. Dan, pertengkaran itu sering dipicu masalah sepele. "Kalau sudah bertengkar, Sari lebih sering mengalah," cerita Laba.
Itu dibenarkan Sari. Dia menambahkan, sifat suaminya yang temperamental membuat dirinya takut. Dia mengaku tak pernah meminta uang hasil ngojek suaminya. "Saya takut minta uang kepada dia. Makanya, saya tidak tahu berapa penghasilan dia mengojek. Kalau dikasih, saya terima. Itu pun cuma cukup buat beli beras," imbuh Sari.
Selama diwawancarai, Sari memang cukup runtut menceritakan tragedi yang menimpa bayinya. Tapi, perempuan 40 tahun yang harus bekerja serabutan demi menyambung hidup itu sebenarnya kini dalam pengawasan. Perkembangan jiwanya sedang dipantau.
Menurut Konselor Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Karangasem Ni Nyoman Suparni yang mendampingi Sari, kliennya itu memang punya masalah kejiwaan. "Kadang-kadang dia ngomong, tapi dijawab sendiri," tutur Suparni. Itu, lanjut dia, bisa jadi akibat akumulasi kepedihan yang dialami secara beruntun. "Dia hidup sangat miskin. Kemudian, bayinya dibunuh suaminya. Dan, ini ditambah dengan musibah gubuknya ambruk diterpa angin kencang sehingga dia tak punya lagi tempat berteduh," tuturnya.
Ibu mana yang tak terpukul ketika mendapati bayinya yang berumur lima bulan tewas secara mengenaskan. Lebih terpukul lagi, bayi itu meninggal karena
BERITA TERKAIT
- 28 November, Masyarakat Timor Leste Rayakan Kemerdekaan dari Penjajahan Portugis
- Eling Lan Waspada, Pameran Butet di Bali untuk Peringatkan Melik Nggendong Lali
- Grebeg Mulud Sekaten, Tradisi yang Diyakini Menambah Usia dan Menolak Bala
- AKBP Condro Sasongko, Polisi Jenaka di Tanah Jawara
- MP21 Freeport, Mengubah Lahan Gersang Limbah Tambang Menjadi Gesang
- Sekolah Asrama Taruna Papua, Ikhtiar Mendidik Anak-anak dari Suku Terpencil Menembus Garis Batas