Tak Mimpi Jadi Kapolri
Jumat, 02 April 2010 – 03:29 WIB
Tapi inilah tanda terima kasih negara. Gaji saya dipotong, padahal saya yang berhasil melobi agar gugatan Indover Rp7 triliun kepada pemerintah Indonesia dibatalkan. Saya pula yang memasukkan duit-duit Century dari luar negeri sebesar Rp13 triliun. Belum lagi duit-duit Century di dalam negeri. Waktu saya pula terungkapnya teroris kelas kakap Noordin M Top, Bom Ritz Carlton dan JW Marriot di Mega Kuningan. Waktu saya pula mengungkap bom mobil yang mau nargetkan pembunuhan Presiden. Berarti seperti inilah negara berterima kasih kepada saya, saya tidak bersalah, tapi saya disuruh istirahat.
Saya dikatakan di depan Komisi III bahwa saya sudah mundur. Pada saat itu Kapolri berbohong. Maksud saya, Kapolri negara tetangga. Saya dikatakan sudah mengajukan surat pengunduran diri, padahal ngetik surat itu saya tidak pernah.
Kenapa Anda tidak protes?
Waktu itu saya sudah mau beranjak, tapi dilarang Pak Makbul, katanya jangan disini. Gak enak ribut di depan Komisi III. Tapi, setelah itu kepada wartawan kembali disebut bahwa saya sudah mundur.