Tak Minta, Gorontalo Diguyur Rp160 Miliar
Senin, 02 April 2012 – 12:56 WIB
JAKARTA - Pemprov Gorontalo bakal mendapat tambahan anggaran di APBN-P 2012 sebesar Rp 160 miliar. Meski tidak diusulkan oleh pemerintah daerah, namun menurut Roem Kono, anggota Komisi V DPR RI, daerah penghasil Jagung tersebut tengah diperjuangkan mendapatkan tambahan dana untuk infrastruktur.
"Mudah-mudahan ini bisa terwujud karena dengan tidak naiknya harga BBM, otomatis mengubah postur APBNP. Apalagi anggaran Rp 160 miliar untuk Gorontalo ini tidak diusulkan pemerintah dalam APBNP. Tapi merupakan diskresi saya sebagai anggota DPR yang mewakili rakyat Gorontalo," beber anggota Badan Anggaran DPR RI dari Fraksi Partai Golkar ini yang dihubungi, Senin (2/4).
Baca Juga:
Anggaran Rp 160 miliar itu, nantinya akan diplotkan seluruhnya untuk revitalisasi infrastuktur. Di antaranya jalan, pengairan, pelabuhan, Airport Jalaludin.
"Airport Jalaludin sudah harus dikembangkan lagi. Mengingat Gorontalo merupakan salah satu wilayah strategis yang diincar investor. Anda bisa lihat sendiri bagaimana perkembangan Gorontalo dalam enam tahun terakhir, sangat pesat kan," tuturnya.
Baca Juga:
Sebelumnya, dalam rapat paripurna DPR RI telah diputuskan besaran postur anggaran APBN-P 2012. Di mana pertumbuhan ekonomi 6,5 persen, inflasi 6,8 persen, nilai tukar rupiah Rp 9.000, tingkat suku bunga SBI 5 persen, harga minyak USD 105 per barel, dan lifting minyak 930.000 barel per hari.
JAKARTA - Pemprov Gorontalo bakal mendapat tambahan anggaran di APBN-P 2012 sebesar Rp 160 miliar. Meski tidak diusulkan oleh pemerintah daerah,
BERITA TERKAIT
- Gerakan Boikot Jangan Dimanfaatkan untuk Persaingan Bisnis
- Pemerintah Meluncurkan Satgas Jejaring Advokasi Inklusi Keuangan Digital Perempuan
- Lion Parcel dan Indah Logistik Bekerja Sama untuk Perkuat Infrastruktur Pengiriman
- Presiden Prabowo Saksikan Serah Terima Kepemimpinan Kaukus ASEAN – ABAC dari Indonesia ke Malaysia
- Netzme Luncurkan Sentra QRIS UMKM di Surakarta
- Prudential Syariah-UIN Syarif Hidayatullah Edukasi Tingkatkan Literasi & Inklusi Keuangan