Tak Minta Otonomi Khusus
Desak DAK Pembangunan Kawasan Perbatasan Dicairkan
Jumat, 13 Agustus 2010 – 08:47 WIB

Tak Minta Otonomi Khusus
SAMARINDA - Pemerintah Pusat diminta segera merealisasikan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan kawasan perbatasan. Khususnya infrastruktur. Tak hanya itu, pusat juga diminta agar mengalokasikannya seimbang dengan setoran produk domestik regional bruto (PDRB) dari Kaltim yang menyentuh Rp 315 triliun. Menurutnya, pemerintah pusat harus lebih memerhatikan masyarakat perbatasan. Karena, dalam hal pembangunan infrastruktur di perbatasan adalah domainnya pusat. Sebab sudah menyangkut teritorial dan kedaulatan negara.
“Kaltim ini tak meminta otonomi khusus, yang kami minta tolong buatkan DAK yang cukup. Sehingga, pembangunan infrastruktur di perbatasan bisa maksimal,” kata Kepala Badan Pengelola Kawasan Perbatasan, Daerah Pedalaman, dan Tertinggal (BP2DT) Kaltim Adri Paton awal pekan ini.
Baca Juga:
Karena, kata dia, APBD Kaltim tentu saja tidak mampu jika diharapkan untuk membiayai pembangunan perbatasan. Ini mengingat, APBD yang seebsar Rp 6 triliun itu harus bisa dibagi rata untuk 14 kabupaten/kota. Di dalamnya, tentu juga sudah ada program-program pembangunan di tiga kabupaten yang berbatasan dengan Malaysia, Nunukan, Malinau, dan Kutai Barat.
Baca Juga:
SAMARINDA - Pemerintah Pusat diminta segera merealisasikan dana alokasi khusus (DAK) untuk pembangunan kawasan perbatasan. Khususnya infrastruktur.
BERITA TERKAIT
- Kejari Muba Sita 167 Hektare Lahan yang Dikuasai PT SMB di Luar HGU
- Jateng Siap Sambut Lebaran 2025, Progres Perbaikan Jalan Capai 95%
- Daftar Lengkap Mutasi Polri di Polda Riau, Kapolda Hingga Kapolres
- Kebakaran Kapal di Lamongan, 2 Orang Meninggal Dunia
- Profil Irjen Herry, Kapolda Riau Baru, Sosok Reserse Tangguh Pemburu Preman
- Kementan Gandeng Babinsa TNI untuk Jalankan Program Oplah di Malinau