Tak Mungkin Ancaman Pembunuhan dan Penyelundupan Senjata Hanya Rekayasa

jpnn.com, JAKARTA - Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Strategis Kepolisian Indonesia (Lemkapi) Edi Hasibuan angkat menanggapi adanya pihak yang curiga masalah ancaman pembunuhan terhadap empat tokoh nasional hanyalah rekayasa.
Edi menegaskan, peristiwa pidana seperti perencanaan pembunuhan dan penyelundupan senjata tidak dapat direkayasa, karena pasti terbongkar di persidangan.
"Setiap peristiwa pidana, penelitian kami tidak bisa direkayasa oleh pihak manapun. Pasti terungkap di pengadilan," ujar Edi di Jakarta, Rabu (29/5).
Menurut mantan komisioner Komisi Kepolisian Nasional (Kompolnas) ini, hasil penelitian Lemkapi juga menunjukkan persidangan di Indonesia tergolong paling terbuka dan transparan di dunia.
BACA JUGA: Video Warga Mengaku Terkepung di Depan Bawaslu Picu Kemarahan Massa
"Sistem hukum nasional sudah mengatur dengan jelas pembagian tugas antara penyidik, penuntut hingga hakim sebagai pihak yang mengadili. Selain itu, semua tahapan dalam proses persidangan juga bisa disaksikan publik dengan terbuka," ujar doktor ilmu hukum ini.
Sementara itu terkait kinerja Polri dan TNI, Edi menyatakan saat ini diapresiasi masyarakat secara luas, karena berhasil mengamankan situasi Jakarta dari kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019.
BACA JUGA: Tri Dianto Tanggapi Curhatan SBY, Tajam Banget nih
Peristiwa pidana seperti perencanaan pembunuhan dan penyelundupan senjata tidak dapat direkayasa, karena pasti terbongkar di persidangan.
- Revisi UU Kejaksaan dan KUHAP Dinilai Berpotensi Timbulkan Tumpang Tindih Kewenangan
- Dilantik Jadi Kaprodi S2 Ilmu Hukum, Edi Hasibuan Berharap Banyak Polisi Mendaftar
- Edi Hasibuan Minta Propam Proses AKBP Netty yang Mengkritik Mayor Teddy
- Lemkapi Harap Polri Sikat Mafia Pengirim PMI Ilegal
- Kerja Sama Kapolri dan Panglima TNI Dinilai Bagus dalam Pengamanan Nataru
- Polri Moncer di 2024, Edi: Tetap Dibutuhkan Pengawasan yang Kuat