Tak Paham Keuangan, Kada jadi Pesakitan
Selasa, 18 Mei 2010 – 23:52 WIB

Tak Paham Keuangan, Kada jadi Pesakitan
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi kembali berkeluh kesah soal banyaknya kepala daerah (Kada) yang menjadi pesakitan karena tak paham soal tata kelola keuangan. Gamawan menegaskan bahwa menjadi kepala daerah bukan perkara mudah, sehingga popularitas saja tak cukup sebagai modal. Dibeberkannya pula, transfer dana dari pusat ke daerah juga semakin meningkat. Pada tahun 2009,saja, sebutnya, total dana yang dikelola daerah mencapai Rp 400 triliun. "Belum lagi dana-dana lain seperti dana dekonsentrasi dan PAD (pendapatan asli daerah) yang juga semakin besar. Karena itulah kepala daerah harus memiliki kemampuan mengelola dana. Jangan sampai ada kesalahan dalam pengelolaannya sehingga terkena kasus hukum," ucapnya.
Dalam acara yang juga dihadiri gubernur, bupati dan walikota itu, Gamawan mengaku tidak menduga sebelumnya jika jumlah kepala daerah yang terlibat kasus korupsi ternyata cukup tinggi. "Tadinya kami memperkirakan paling banyak 20 persen kepala daerah dari total 524 daerah yang terkena kasus hukum (korupsi). Sementara sampai saat ini saja Presiden sudah mengeluarkan izin pemeriksaan untuk lebih dari 150 kepala daerah," ujar Gamawan saat memberikan sambutan pada acara Pembukaan Rakornas Peningkatan Kapasitas Daerah di Hotel Borobudur, Jakarta, Selasa (18/5).
Baca Juga:
Menurutnya, banyak kepala daerah yang tidak memiliki latar belakang dan pengetahuan di bidang pemerintahan. "Padahal seorang kepala daerah harus bertanggung jawab mengelola dana anggaran yang sangat besar," tegasnya.
Baca Juga:
JAKARTA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi kembali berkeluh kesah soal banyaknya kepala daerah (Kada) yang menjadi pesakitan karena
BERITA TERKAIT
- IKASTARA Legal Gelar Launching dan Seminar Hukum
- Meiline Tenardi: Cap Go Meh 2025 Menghidupkan Nilai Budaya & Harmoni Keberagaman
- Ormas Islam Desak Pemerintah Mengkaji Rangkap Jabatan Profesor Nasaruddin Jadi Menag dan Imam Besar Istiqlal
- Hari Kelima Ikuti Retret, Ahmad Luthfi Tekankan Pentingnya Kebersamaan dalam Membangun Daerah
- KPK Panggil Ketum PP Japto dan Ahmad Ali sebagai Saksi Kasus TPPU Rita Widyasari
- Banyak Penyelenggara MICE Batalkan Acara di JCC, Ini Alasannya