Tak Pecat Ruhut, Demokrat Dicap Partai Rasis
jpnn.com - JAKARTA - Ketua Lembaga Kajian Mahasiswa dan Pemuda Maluku Jakarta, Syafruddin Lontor meminta Partai Demokrat memecat Ruhut Sitompul baik sebagai kader maupun sebagai anggota DPR dari Fraksi Demokrat di DPR.
"Kami minta Partai Demokrat segera memecat Ruhut Sitompul sebagai kader dan anggota DPR dari Fraksi Demokrat dan Ruhut mencabut pernyataannya serta minta maaf kepada semua elemen masyarakat Indonesia bagian Timur," kata Syafruddin Lontor, di kawasan Cikini, Jakarta, Kamis (12/12).
Permintaan tersebut sebagai respon dari paguyuban masyarakat Maluku di Jakarta atas pernyataan Ruhut Sitompul, Rabu 5 Desember 2013 lalu dalam acara Kabar Petang di TV One, "Aku mau tanya, lumpur Lapindo itu warnanya apa? Hitam, kan? Ya udah itu Boni Hargen, kulitnya hitam kan?".
Jika permintaan tersebut tidak dipenuhi lanjutnya, Komunitas Maluku akan menilai Demokrat sebagai partai bermasalah dan rasis. "Kami menghimbau masyarakat Indonesia Timur jangan memilih partai bermasalah dan rasis di Pemilu 2014 mendatang," tegas Syafruddin Lontor.
"Dia (Ruhut,red) paham hukum dan politik tapi tidak sesuai dengan perilakunya. Ruhut harus segera meminta maaf terhadap Boni Hargens karena ini sudah melukai. Kita harus saling menghargai suku ras dan agama. Ini efeknya bukan kepada Boni saja, tapi kepada seluruh rakyat Indonesia," imbuhnya.
Di tempat yang sama, Ketua Forum Masyarakat Maluku, Arnold Thenu, menambahkan, rasis lebih kejam dibandingkan dengan pembunuhan sebab rasis bisa memecah-belah masyarakat.
"Makanya, kami sangat mengapresiasi tindakan Boni Hargens yang menempuh jalur hukum untuk menyelesaikannya, tanpa menyerang balik Ruhut Sitompul dengan isu rasis lagi," ujar Arnold Thenu. (fas/jpnn)
JAKARTA - Ketua Lembaga Kajian Mahasiswa dan Pemuda Maluku Jakarta, Syafruddin Lontor meminta Partai Demokrat memecat Ruhut Sitompul baik sebagai
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Gaji PPPK Paruh Waktu Rp 3,8 Juta, Jam Kerja Part Time Belum Jelas
- Peradi Masih jadi Pilihan Utama Calon Advokat Untuk Ikuti PKPA
- Masjid Indonesia Pertama di Yokohama Jepang Resmi Dibangun
- KAI Properti Dukung Pelestarian Lingkungan Melalui Aksi Tanam Pohon
- Mbak Rerie: Pembangunan Kebudayaan Bukan Langkah yang Mudah, Butuh Dukungan Semua Pihak
- Saleh Ingatkan Pemerintah Waspada soal Defisit BPJS Kesehatan